Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Akibat Menggunakan Produk Kecantikan Kedaluwarsa? 

KOMPAS.com - Kita semua memiliki produk kecantikan favorit, entah itu makeup, skincare, atau perawatan rambut. Namun terkadang, kita begitu menyukai barang-barang ini sampai pada titik ingin terus menyimpannya, bahkan ketika barang-barang tersebut sudah kedaluwarsa. 

Begitu produk tersebut mencapai tanggal kedaluwarsanya —sesuatu yang jarang kita periksa—barang-barang tersebut mungkin menjadi tidak layak untuk digunakan. Dan penggunaan produk kecantikan yang kedaluwarsa dapat berdampak buruk pada kulit, rambut, dan kesehatan kita secara keseluruhan. 

Bagaimana cara mengetahui suatu produk kecantikan sudah kadaluwarsa?

Umur simpan produk kecantikan bervariasi dari satu produk ke produk lainnya, namun sebagian besar memiliki tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasannya. 

Tanggal ini menandakan periode dimana produk tetap stabil dan efektif. Setelah jangka waktu tersebut, produk mungkin mulai rusak, kehilangan potensinya, dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.

“Tanggal kedaluwarsa terdapat pada produk perawatan kulit untuk menunjukkan tanggal hingga produk tersebut terbukti stabil dan bebas kontaminasi,” jelas dokter kulit Joshua Zeichner, MD. 

Dia mengatakan menggunakan produk yang melebihi tanggal kedaluarsanya bukanlah sebuah "larangan mutlak", namun ada beberapa risiko utama. Berikut adalah peringatan terbesar para dokter kulit.

Risiko menggunakan produk kedaluwarsa

Menyebabkan jerawat atau reaksi alergi

Dermatolog Jeanette Graf, MD mengatakan produk kecantikan yang kedaluwarsa bisa menimbulkan reaksi alergi, apalagi jika diformulasikan dengan bahan yang diketahui menyebabkan alergi atau iritan.

Hal ini biasanya terjadi karena "bahan-bahan pembuatnya rusak seiring berjalannya waktu, dan komposisi kimianya berubah sehingga menimbulkan iritasi dan reaksi alergi," jelas dokter kulit Mona Gohara, MD.

Perubahan komposisi kimia ini dapat menyebabkan "peradangan, ruam, iritasi, munculnya jerawat, dan kemungkinan dermatitis kontak," tambah ahli bedah dermatologi Dendy Engelman, MD, FAAD.

Gohara mencatat bahwa seiring dengan perubahan komposisi kimia, produk yang lebih ringan dapat berubah sifatnya menjadi lebih berminyak dan menyumbat pori-pori, sehingga menyebabkan munculnya jerawat.

Menyebabkan kulit terbakar 

Penggunaan tabir surya atau riasan dengan komponen SPF setelah tanggal kedaluwarsa sangatlah berbahaya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan bahwa tabir surya yang kedaluwarsa "tidak memberikan jaminan perlindungan yang aman dan efektif". Jika kemasan tabir surya tidak menunjukkan tanggal kedaluwarsa, maka tabir surya tersebut dianggap kedaluwarsa setelah tiga tahun.

Engelman menambahkan, tabir surya dengan bahan alami seperti ekstrak tumbuhan biasanya lebih cepat kedaluwarsanya dibandingkan yang mengandung bahan pengawet.

Menyebabkan infeksi

Bicara soal bahan pengawet --yang membantu menangkal bakteri pada produk kecantikan-- begitu produk mencapai tanggal kedaluwarsa, efektivitasnya tidak lagi sama. Akibatnya krim wajah atau alas bedak menjadi lebih rentan terhadap bakteri dan mikroba lainnya, catat Gohara.

“Mengoleskan produk yang terkontaminasi ke kulit, terutama jika ada area terbuka, dapat berpotensi menimbulkan infeksi,” Zeichner memperingatkan.

Engelman mengatakan agar ekstra hati-hati dengan krim mata "untuk mencegah infeksi mata yang dapat menyebabkan masalah penglihatan." Hal yang sama juga berlaku untuk maskara dan eyeliner yang kedaluwarsa, yang juga dapat menyebabkan bintitan jika ada bakteri yang masuk, kata Graf.

Produk tidak lagi efektif

Seperti kita ketahui, bahan-bahan dalam produk kecantikan mulai terurai mendekati tanggal kedaluwarsa, sehingga efektivitasnya tidak akan maksimal.

Oleh karena itu, produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif seperti retinoid, vitamin C, Asam Hyaluronic, dan asam alfa hidroksi akan "mulai kehilangan kekuatannya," kata Engelman.

Makeup mungkin berubah warna atau menggumpal

Khusus untuk riasan, dokter kulit Kristina Collins, MD mengatakan pigmen warna akan berubah seiring waktu dan tidak akan bertahan lama di kulit.

Menurut Mayo Clinic, masalah ini terutama terjadi pada produk alas bedak. "Semakin lama alas bedak disimpan setelah dibeli, maka dapat teroksidasi. Oksidasi ini dapat mengubah warna."

Tekstur alas bedak juga bisa berubah, sehingga "sulit untuk mendapatkan pengaplikasian yang merata," tambah Collins. Maskara juga dapat berubah tekstur dan menjadi sangat menggumpal.

Tips memakai produk kecantikan dengan aman

Semua produk kecantikan memiliki umur simpan, dan begitu kita membuka produk, hitung mundur akan dimulai. Namun ada beberapa cara sederhana untuk memastikan produk lebih aman dipakai.

Secara umum, produk perawatan kulit berkualitas sebaiknya disimpan pada suhu ruangan, kata dokter kulit dan ahli bedah plastik wajah Jaimie DeRosa. Namun pastikan untuk membaca kemasannya; misalnya, beberapa produk perawatan kulit tanpa bahan pengawet sebaiknya disimpan di lemari es.

Tempat kita membeli produk kecantikan juga dapat membuat perbedaan. "Pusat grosir online distribusi besar mungkin menyimpan produk di gudang yang tidak dikontrol suhunya sebelum dikirim, yang berarti kita mungkin mendapatkan produk kecantikan yang rusak karena panas dan tidak efektif atau menyebabkan reaksi merugikan, seperti ruam atau iritasi," kata DeRosa.

Setelah tahu mengapa kita perlu membuang produk kecantikan yang tidak terpakai setelah masa berlakunya habis, penting untuk diingat bahwa membuangnya dengan benar juga merupakan hal yang penting. 

Beberapa produk mungkin mengandung bahan kimia dan bahan berbahaya yang dapat mencemari tanah dan air jika tidak dibuang dengan benar (seperti penghapus cat kuku, misalnya), jadi pastikan untuk membaca informasi relevan pada kemasannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/26/080800420/apa-akibat-menggunakan-produk-kecantikan-kedaluwarsa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke