Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Pemuda Tunda Menikah 

KOMPAS.com -  Generasi muda Indonesia semakin banyak yang menunda menikah. Ada beragam alasan di balik keputusan generasi muda menunda ikatan pernikahan. 

Fakta tersebut terungkap dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS), yakni Statistik Pemuda Indonesia 2023. Adapun definisi pemuda dalam laporan BPS itu mengacu pada UU Nomor 40 tahun 2009, yakni warga negara Indonesia berusia 16 sampai 30 tahun. 

  • Angka Pernikahan di Indonesia pada 2023 Terendah sejak 1998
  • Angka Pernikahan di Indonesia Terus Menurun 

Persentase pemuda sebesar 23,18 persen atau hampir seperempat dari penduduk Indonesia. 

Mayoritas pemuda belum menikah

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023, yang diolah oleh BPS, mayoritas pemuda Indonesia belum menikah. 

“Jika ditinjau dari status perkawinan, sekitar 68,29 persen pemuda belum kawin (menikah), sementara yang berstatus kawin (menikah) sebesar 30,61 persen dan sisanya adalah mereka yang berstatus cerai hidup atau mati,” bunyi laporan BPS tersebut, dikutip Jumat (8/3/2024). 

Selain mayoritas pemuda belum menikah, data juga mengungkapkan bahwa perkembangan usia menikah pertama pada pemuda menunjukkan pergerakan yang cenderung meningkat dari 2015 hingga 2023. 

“Artinya, terjadi penundaan usia kawin (menikah) pertama pemuda baik dilihat secara total, laki-laki, maupun perempuan,” bunyi laporan BPS tersebut.

  • Kapan Waktu Ideal Menyiapkan Biaya Pernikahan?
  • Perkiraan Biaya Pernikahan, dari di Gedung hingga Intimate

Rata-rata usia menikah pertama pada pemuda yakni 21,23 tahun pada 2023, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019-2022, yang diolah oleh BPS.

Dilihat menurut jenis kelamin, usia menikah pertama pemuda laki-laki adalah 22,83 tahun dan perempuan 20,38 tahun.

Rata-rata usia menikah pertama pada pemuda bertambah dibandingkan dengan 2019 lalu, berikut rinciannya: 

Rata-rata usia menikah pertama pada pemuda 2019: 21,13 tahun 

Rata-rata usia menikah pertama pada pemuda 2020: 21,24 tahun 

Rata-rata usia menikah pertama pada pemuda 2021:  21,31 tahun 

Rata-rata usia menikah pertama pada pemuda 2022: 21,22 tahun 

Rata-rata usia menikah pertama pada pemuda 2023: 21,23 tahun.

Alasan pemuda tunda menikah 

Berikut sejumlah alasan yang melatarbelakangi pemuda menunda ikatan pernikahan, diolah BPS dari sejumlah penelitian terdahulu. 

1. Pengetahuan kesehatan reproduksi 

Pemuda semakin memahami pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. 

2. Tingkat pendidikan

Pemuda dengan tingkat pendidikan lebih tinggi berpeluang lebih besar menunda pernikahan. 

“Perempuan berpendidikan memiliki peluang lebih besar daripada perempuan tidak berpendidikan untuk menunda perkawinan sampai dengan umur 18 tahun dan hamil hingga umur 20 tahun,” bunyi laporan BPS tersebut. 

3. Klasifikasi desa

Rata-rata usia menikah pertama bagi pemuda yang tinggal di perkotaan, lebih tinggi dibandingkan pemuda yang tinggal di desa. 

4. Pekerjaan perempuan sebelum menikah

Adapun, struktur pekerjaan pemuda dibagi menjadi sektor formal dan informal. Pekerja formal masih dinilai sebagai status pekerjaan yang layak dengan tingkat upah yang lebih besar dan risiko pemberhentian kerja yang kecil. 

Lebih dari separuh pemuda bekerja pada sektor formal (55,66 persen). Sedangkan sisanya sebesar 44,34 persen pemuda bekerja pada sektor informal.

Lapangan usaha yang banyak menyerap tenaga kerja pemuda adalah sektor jasa (56,46 persen). 

5. Paparan media massa 

Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, maka pemuda mendapatkan akses lebih banyak ke media massa, sehingga mendapatkan informasi tentang pernikahan. 

Data BPS mengungkapkan, terdapat 96,28 persen pemuda menggunakan handphone selama tiga bulan terakhir.

Selain itu, terdapat pula sekitar 24,11 persen pemuda yang menggunakan komputer dan 94,16 persen pemuda menggunakan internet selama tiga bulan terakhir.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/08/223715020/5-alasan-pemuda-tunda-menikah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke