Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harapan Para Orangtua di Hari Down Syndrom Sedunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Memperingati Hari Down Syndrome Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 Maret mendatang, Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) mengungkap beberapa harapannya pada Pemerintah Indonesia. 

Harapan-harapan tersebut melingkupi kemudahan akses fasilitas kesehatan hingga pendidikan. 

  • Mengintip Karya Lukisan Anak Down Syndrome yang Sarat Makna
  • Sosok Rafa Kusuma, Dalang Cilik Down Syndrome Asal Yogyakarta

Padahal sebetulnya, pemerintah sudah banyak memberikan akses untuk anak-anak disabilitas, tetapi masih belum terealisasikan dengan baik. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum POTADS, Eliza Octavianti Rogi, dalam talkshow bersama Buumi Playspace dan Loluna, di Pacific Place Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024). 

“Kami berharap anak-anak bisa diberikan akses yang lebih cepat, jadi enggak perlu antre yang panjang. Sebab, anak dengan down syndrome itu kan imunitas tubuhnya sangat rendah, jadi harus sering bolak-balik ke rumah sakit,” kata Eliza kepada awak media, Senin pagi.

Selain itu, Eliza mengatakan, hingga saat ini, akses pekerjaan untuk para anak down syndrome juga masih sangat minim. 

Meskipun, kata dia, pemerintah sebenarnya sudah menganjurkan perusahaan-perusahaan negeri dan swasta untuk memberikan kuota pekerjaan bagi para penyandang disabilitas.

“Namun, masih banyak anak down syndrome yang tidak mendapatkan kesempatan itu karena pekerjaan yang cocok juga belum kami ketahui yang seperti apa,” jelas Eliza. 

Dalam hal ini, Eliza mengharapkan adanya keberpihakan perusahaan-perusahaan kepada anak disabilitas, terutama anak down syndrome untuk bisa bekerja di tempat mereka. 

Tak hanya terbatas dalam akses kesehatan dan pekerjaan, Eliza mengungkap, para anak down syndrome masih banyak yang mengalami keterbatasan dalam akses pendidikan.

Sebab, masih banyak sekolah yang tidak memiliki akses memadai untuk para anak disabilitas, terutama penderita down syndrome. 

Tak sedikit pula orangtua yang menghadapi penolakan ketika hendak mendaftarkan anak ke sekolah.

“Baru mau masuk TK, bahkan PAUD saja sudah menolak anak-anak mereka. Kalau begitu, sulit juga mereka mengembangkan minat dan bakat mereka,” jelasnya.

Demi memberikan fasilitas memadai dari segi pendidikan dan pengembangan minat bakat anak down syndrome, POTADS pun membuat “Rumah Ceria untuk Down Syndrome” untuk sarana edukasi mereka. 

“Memang kan mereka tidak semua bisa bagus secara akademis, tapi anak-anak bisa kok diedukasi, dilatih jadi mereka tetap bisa mengembangkan bakatnya,” pungkasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/18/173700020/harapan-para-orangtua-di-hari-down-syndrom-sedunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke