Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Menasihati Anak Remaja Laki-laki, Jangan Diceramahi

KOMPAS.com - Menasihati anak laki-laki yang beranjak dewasa kerap menjadi tantangan bagi orangtua. Ketahui cara menasihati anak remaja laki-laki berikut ini dari psikolog. 

Dilansir dari Newport Academy, masa remaja laki-laki merupakan tahun yang penuh dengan gejolak. Sebagian besar dari perilaku mereka dikendalikan oleh perubahan hormonal dan neurobiologis yang terjadi selama masa remaja, seiring dengan dimulainya masa pubertas.

  • Pendampingan Orangtua Melewati Masa Krisis Remaja
  • Pentingnya Self Love bagi Remaja

Selain itu, otak remaja masih terus berkembang. Area otak yang bertanggung jawab atas penilaian dan pengambilan keputusan, yaitu korteks prefrontal, belum sepenuhnya matang hingga pertengahan usia 20-an. 

Oleh sebab itu, orangtua perlu mengetahui cara mengasuh remaja laki-laki yang benar. Pada masa-masa ini, remaja laki-laki cenderung menarik diri saat mengalami kesulitan sehingga membutuhkan dukungan dari orang terdekatnya. 

Cara menasihati anak remaja laki-laki 

1. Pakai bahasa yang mudah dipahami 

Psikolog Samanta Elsener menuturkan, orangtua hendaknya menasihati anak remaja laki-laki menggunakan bahasa yang mudah dipahami. 

“Orangtua perlu menggunakan bahasa gaul anak dan mengetahui apa saja yang disukai anak,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip pada Selasa (19/3/2024). 

2. Jangan bertele-tele

Masih berkaitan dengan poin pertama, orangtua hendaknya tidak bertele-tele saat menasihati anak remaja laki-laki. 

“Gunakan kalimat yang praktis dan tidak bertele-tele,” imbuh Samanta. 

Dilansir dari Newport Academy, orangtua bisa membuat daftar poin yang jelas mengenai hal-hal yang ingin disampaikan. Jadi, tidak perlu bertele-tele. Selanjutnya, biarkan anak memahami dan merespons perkataan orangtua. 

  • Menjadi Remaja Cerdas secara Spiritual
  • 5 Fakta Masalah Kesehatan Mental Remaja, Orangtua Wajib Tahu

3. Jangan diceramahi 

Samanta juga menuturkan, orangtua tidak perlu menasihati anak remaja laki-laki dengan menceramahinya panjang lebar. 

“Jangan dinasihati panjang dengan ceramah, melainkan dirangkul melalui hobi atau aktivitas yang seru bersama anak,” paparnya. 

Dilansir dari The Guardian, perumpamaan menceramahi anak remaja laki-laki adalah berteriak dalam kehampaan, karena tidak efektif. 

Sebaiknya, orangtua mempelajari bagaimana cara membangun komunikasi efektif dengan anak remaja laki-laki, seperti membangun hubungan baik, pemilihan waktu bicara, nada suara, dan menghindari kontak mata. 

4. Cari waktu yang tepat 

Cara menasihati anak remaja laki-laki berikutnya adalah dengan pemilihan waktu yang tepat. Pastikan anak dalam kondisi suasana hati (mood) yang baik. 

“Bicara dengan anak dalam keadaan mood-nya baik,” tutur Samanta. 

Menariknya, banyak remaja laki-laki yang lebih mudah diajak berkomunikasi sembari melakukan aktivitas yang disukai, dikutip dari Newport Academy. Misalnya sambil main game, jalan-jalan, menyiapkan makan malam, dan hobi lainnya. 

Jadi, orangtua bisa menasihati putranya di waktu-waktu tersebut agar lebih efektif. 

5. Validasi emosi anak  

Sebelum menasihati, orangtua hendaknya empati dengan kondisi dan perasaan anak. Samanta menyarankan orangtua untuk membantu mereka memvalidasi emosinya sehingga mereka merasa dipahami. 

“Fokus pada validasi emosi anak, apa yang dirasakan anak, supaya anak merasa dia dipahami oleh orangtuanya bukan hanya dituntut,” jelasnya. 

6. Hindari kontak mata berlebih 

Saat menasihati anak remaja laki-laki, hindari untuk melakukan kontak mata berlebihan, dilansir dari Newport Academy. Meskipun kontak mata disarankan untuk komunikasi yang efektif, namun hal ini tidak berlaku saat menghadapi remaja laki-laki. 

Sebaliknya, kontak mata yang terlalu intens justru membuat anak remaja laki-laki merasa terintimidasi. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/19/104500520/6-cara-menasihati-anak-remaja-laki-laki-jangan-diceramahi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke