Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Masa Tantrum pada Anak Berakhir?

KOMPAS.com - Tantrum merupakan kondisi yang normal terjadi pada anak-anak. Biasanya, tantrum pada anak disertai dengan perilaku menangis, berguling di lantai, mendorong, dan berteriak. 

Tidak dipungkiri, tantrum membuat orangtua kewalahan saat mengatasinya. Lantas, kapan masa tantrum pada anak berakhir? Simak ulasannya berikut ini. 

Dokter Spesialis Anak, DR. Dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K), menjelaskan, tantrum merupakan suatu ledakan perilaku yang mencerminkan respons disregulasi terhadap rasa frustasi anak.

“Jadi, anak tidak mampu meregulasi rasa frustasi yang ia alami,” jelas Trisna dalam Seminar bertajuk ‘Tantrum: Bagaimana Mencegah dan Mengatasinya?’ oleh Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dikutip Kompas.com, Jumat (26/4/204). 

Trisna menyatakan bahwa tantrum merupakan kondisi normal yang terjadi pada anak. Namun, tantrum berpotensi menjadi abnormal jika berlanjut hingga remaja, sehingga perlu diwaspadai oleh orangtua. 

“Jadi, tantrum merupakan perkembangan normal sesuai dengan usia anak. Tetapi, bisa menjadi abnormal kalau berlanjut sampai anak besar atau remaja, sehingga ini perlu diatasi,” ujar Trisna yang juga merupakan anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI. 

Kapan masa tantrum pada anak berakhir?

Trisna mengatakan, tantrum normalnya terjadi pada anak usia 18 bulan hingga empat tahun. Lebih dari usia empat tahun, orangtua perlu waspada lantaran merupakan salah satu tanda tantrum abnormal. 

“Ketika tantrum berlanjut setelah usia empat tahun, nah hati-hati, ini termasuk temper tentrum yang abnormal,” ujarnya. 

Jadi, berdasarkan keterangan Trisna tersebut, seharusnya tantrum pada anak akan berakhir jika si kecil memasuki usia empat tahun. 

“Kalau dikalkulasi per minggu, anak di bawah setahun mungkin lebih sering tantrum. Semakin besar kejadiannya (tantrum) akan semakin menurun,” paparnya.

Berikut rinciannya seperti disampaikan Trisna. 

Trisna menuturkan, tantrum normal terjadi kurang dari lima kali per hari. 

“Sedangkan, kondisi tantrum abnormal bisa berlangsung lebih dari lima kali per hari,” ujarnya. 

Sementara dari sisi durasi, perilaku tantrum normal tidak lebih dari 15 menit. Orangtua perlu waspada jika anak tantrum lebih dari 15 menit. Sebab, ada kemungkinan terjadi kondisi tantrum abnormal. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/26/170352320/kapan-masa-tantrum-pada-anak-berakhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke