KOMPAS.com - Kekerasan rumah tangga atau KDRT adalah kasus kekerasan yang kerap menimpa seorang istri. KDRT kerap terjadi secara berulang, tidak jarang anak-anak juga menyaksikan kekerasan tersebut.
Anak sebaiknya tidak menyaksikan kekerasan yang terjadi dalam keluarganya, karena akan berdampak buruk.
Lantas apa dampak anak yang melihat ibunya mengalami KDRT oleh ayahnya? Berikut adalah penjelasannya.
Dampak KDRT pada anak
1. Masalah mental
Menurut Komisioner Komnas Perempuan Rainy Hutabarat, menyaksikan KDRT berdampak buruk pada anak.
"Anak yang menyaksikan KDRT juga dapat merasa kehilangan rasa aman dan kurang percaya diri," ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com pada Jumat (16/8/2024).
Hal tersebut karena menyaksikan KDRT adalah hal yang bersifat traumatis bagi anak. Mereka cenderung merasa stres, depresi, cemas, dan takut.
Mereka merasa kehilangan rasa aman, karena ayahnya menyakiti ibunya. Sedangkan sang ibu menderita kekerasan dari ayahnya. Hal ini membuat sang anak merasa kehilangan tempat berlindung.
Anak juga cenderung merasa tidak bisa keluar dari masalah tersebut dan merasa tertekan, sehingga rasa kepercayaan dirinya hilang.
2. Menormalkan kekerasan
Dampak buruk melihat KDRT pada anak selanjutnya adalah menormalkan kekerasan.
"Anak dapat berperilaku agresif dan memandang tindak kekerasan adalah hal yang normal," ujar Rainy.
Anak dapat menilai jika kekerasan adalah salah satu cara normal dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga.
Menurut Putri Eka Yanti dan Linur Ficca Agustina dalam Gambaran Psikososial Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (2022), anak laki-laki yang berada dalam keluarga yang mengalami kekerasan tiga kali lipat lebih beresiko menjadi pelaku kekerasan terhadap istri.
Lebih lanjut dijelaskan, anak perempuan yang melihat KDRT dalam keluarganya akan berkembang menjadi perempuan dewasa yang bersikap pasif dan memiliki risiko tinggi menjadi korban kekerasan di keluarganya nanti.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/08/19/200500120/anak-menyaksikan-kdrt-di-rumah-waspadai-dampaknya