KOMPAS.com – Kebanyakan anak baru bisa tidur ketika ditimang-timang oleh ayah, ibu, atau pengasuhnya.
Padahal, mereka bisa dilatih agar bisa tidur sendiri tanpa bantuan, lewat metode sleep training, seperti yang dituturkan oleh Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficia.id dr. Inda Tasha Bastaman, M.Res.
“Sleep training itu sebenarnya tujuannya adalah melatih anak menggali kemampuannya untuk bisa tertidur lelap tanpa bantuan apapun,” ujar dia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sleep training adalah metode untuk melatih anak agar bisa tidur sendiri pada malam hari, termasuk ketika ia terbangun pada malam hari agar bisa tidur kembali secara mandiri.
Metode ini juga dapat membantu orangtua tidur dengan. Sebab, mereka tidak harus selalu terjaga pada malam hari sebagai antisipasi ketika si kecil terbangun dan sulit tidur kembali.
Kapan sleep training dilakukan?
Sleep training bukanlah sesuatu yang wajib dilakukan oleh orangtua. Jika ingin melakukannya, sleep training bisa dilakukan kapan saja, kecuali saat anak masih bayi baru lahir.
Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficial.id dr. Celestina Hardiman-Yap, M.Res menerangkan, bayi baru lahir masih dalam proses beradaptasi.
“Masih proses adaptasi banget, dari yang tadinya enggak pernah merasa lapar, enggak pernah kedinginan, tiba-tiba hadir di dunia. Pasti banyak banget adaptasinya,” kata Tina.
Jadi, biarkan bayi baru lahir tidur mengikuti jam biologisnya.
Namun, saat mereka menginjak usia sekitar tiga bulan, mereka mulai memahami siang dan malam. Pada saat ini, orangtua bisa memulai sleep training.
Kondisi untuk sleep training
Inda mengatakan, sesuai anjutan dokter spesialis anak (DSA) ada tiga kondisi yang mengharuskan orangtua melakukan sleep training, yakni karena ada indikasi medis, cara tidur yang diterapkan sudah tidak efektif, dan situasi keluarga.
Indikasi medis
Biasanya, DSA akan menyarankan orangtua untuk melakukan sleep training jika menemukan indikasi medis pada sang buah hati.
“Biasanya ketika anak di siang hari enggak mau makan, karena misalnya sudah kekenyangan minum susu saat malam hari. Itu biasanya diarahkan untuk dikurangi susunya saat malam hari,” terang Inda.
Ini berkaitan dengan cara yang dilakukan oleh beberapa orangtua agar anaknya lekas tidur pada malam hari, yaitu memberi mereka susu sampai mereka tertidur lelap.
Ketika diarahkan oleh DSA untuk sleep training karena gangguan makan pada siang hari, orangtua bakal diarahkan untuk secara perlahan berhenti menyusui anak sampai mereka tidur karena terlalu kenyang.
Cara tidur yang tidak efektif lagi
Selanjutnya adalah cara tidur yang biasa diterapkan sudah tidak efektif, atau justru memunculkan gangguan tidur.
Misalnya adalah anak yang sebelumnya sudah bisa tidur dengan sendirinya, tetapi tiba-tiba mengalami gangguan tidur dengan selalu terbangun setiap malam seperti bayi baru lahir.
Situasi keluarga
Kondisi ketiga adalah situasi keluarga, yakni ayah dan ibu tidak memiliki support system lain untuk membantu berkegiatan sehari-hari.
Dengan kata lain, orangtua tidak bisa disibukkan dengan menidurkan anak karena perlu mengurus hal lain dalam rumah tangga.
“Jadi, situasinya mengharuskan anak bisa tidur tanpa bantuan apapun,” kata Inda.
https://lifestyle.kompas.com/read/2025/05/08/200200820/mengenal-metode-sleep-training-anak-tidur-sendiri-tanpa-ditimang