Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Rambu Menjemur Bayi

Kompas.com - 11/04/2008, 17:55 WIB
  • Berjemur 15 menit dipagi hari akan memberi begitu banyak manfaat bagi bayi. Jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Ayo!

"LO bayiku kan tidak kuning, jadi untuk apa dijemur?" Mungkin Anda bertanya seperti itu dalam hati. Namun, simaklah manfaatnya. Memang benar, sinar matahari pagi membantu menurunkan kadar bilirubin yang tinggi pada bayi kuning. Namun, sinar matahari pagi juga tetap membawa segudang manfaat bagi bayi-bayi sehat.

Bayi baru lahir, umumnya memiliki kecenderungan kuning karena organ hatinya belum berfungsi sempurna dalam mengolah bilirubin. Ini yang dinamakan kuning fisiologis. Nah, sinar matahari pagi memiliki spektrum sinar biru yang bermanfaat mengurangi kadar bilirubin dalam darah.

Kegunaan sinar matahari pagi Berikutnya adalah menghangatkan tubuh bayi sekaligus membantu mengeluarkan lendir dari tenggorokannya. Alhasil, suara ngrok-ngrok napas bayi, terutama yang berbakat alergi, dapat dikurangi. Apalagi kalau sambil dijemur dalam posisi telentang, dada bayi--dari bagian bawah menuju ke leher--ditepuk-tepuk dengan lembut.

Jangan lupa, sinar matahari pagi juga merangsang pembentukan vitamin D dalam tubuh. Vitamin ini diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium agar mudah terserap ke dalam aliran darah, sampai akhirnya menyatu di dalam tulang. Paparan yang dibutuhkan tak perlu lama, cukup sekitar 15 menit pada pagi hari.

Perhatikan Waktu  
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dan menghindari bayi dari dampak yang tidak diinginkan ada 9 rambu yang sebaiknya dicermati saat menjemur bayi. Apa saja itu?

1. Pilih waktu yang tepat
Waktu yang paling tepat untuk menjemur bayi adalah pagi hari antara pukul 07.00-08.00 selama kurang lebih 15 menit. Jangan terlalu lama karena kulit bayi masih sensitif dan Jangan menjemur si kecil lebih dari pukul 08.00. Paparan sinar mentari menjelang siang hari mengandung sinar ultraviolet A dan B yang dapat merusak membran kulit sehingga menyebabkan kulit merah dan terbakar serta merusak mekanisme regenerasi sel.

2. Tidak menggunakan baju
Menjemur bayi dalam keadaan dada telanjang (hanya menggunakan celana/popok saja) dan bolak balikkan tubuhnya. Dengan begitu tak hanya bagian dada saja yang disinari matahari, namun juga bagian punggungnya. O, iya, perhatikan mata. Usahakan mata si kecil membelakangi pancaran sinar matahari untuk menghindari risiko rusaknya lensa dan retina matanya.

3. Pilih lokasi yang tidak terlalu terbuka
Lokasi menjemur tidak harus di udara terbuka dengan paparan sinar matahari langsung. Tempat yang agak terlindung namun dapat diterobos sinar mentari, juga sudah memenuhi syarat kok. Bila cuaca sedang berangin, jemurlah si kecil di dalam ruangan (berkaca). Asal kacanya bening, bayi masih dapat menikmati pancaran sinar matahari yang cukup menghangatkan.

4. Tidak ada batasan usia
Mengingat begitu banyak manfaat yang diperoleh, tak ada batasan usia untuk menjemur bayi di pagi hari. Umumnya bayi baru lahir sampai usia 1 minggu secara rutin dijemur demi mencegah/mengurangi tingginya kadar bilirubin. Namun bila setelah itu kebiasaan menjemur ini terus berlangsung juga tidak akan ada ruginya. Sinar matahari merangsang produksi vitamin D yang bermanfaat untuk pembentukan tulang. Asal tahu saja, pembentukan tulang akan terus berlangsung hingga usia 20 tahun.

5. Waspadai bila bayi sensitif
Bayi fotosensitif sebaiknya tidak terpapar sinar matahari karena kulitnya sangat sensitif. Menjemurnya hanya akan menimbulkan bercak-bercak meral pada kulit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com