KANDAHAR,SENIN-Gerilyawan Taliban membajak sebuah bus di Afghanistan selatan dan membunuh sekitar 40 penumpang. Seperti dilaporkan AFP, Minggu (19/10) malam, seorang jurubicara Taliban mengonfirmasi pembajakan bus penumpang di provinsi Kandahar itu. Mereka mengatakan, 27 orang di dalam bus tersebut dibunuh karena mereka prajurit.
Kepala kepolisian Provinsi Kandahar Mutihullah Khan Qatah mengatakan, terdapat 50 penumpang di dalam bus itu ketika kendaraan tersebut diserang di Distrik Maiwand, Kamis (16/10). "Sepuluh orang dari mereka dibebaskan setelah mereka dinyatakan sebagai warga sipil. Sisanya dibunuh," katanya, dengan menambahkan bahwa yang telah ditemukan baru enam mayat orang muda.
Jurubicara Kementerian Pertahanan Jendral Mohammad Zahir Azimi mengatakan, keenam mayat yang ditemukan Minggu itu dalam keadaan kepala dipenggal. Sekitar 25 mayat lagi diperkirakan berada di provinsi berdekatan Helmand di sebuah daerah yang dikuasai kelompok gerilyawan tersebut.
Jurubicara Taliban Yousuf Ahmadi mengklaim bus itu membawa prajurit-prajurit Tentara Nasional Afghanistan ke provinsi bergolak Helmand sebagai bala-bantuan bagi pasukan pemerintah. "Kami menemukan dokumen pemerintah pada mereka dan kami membunuh 27 orang dari mereka. Sisanya, warga sipil, kami bebaskan," katanya. Angka-angka yang disebutkan pejabat pemerintah dan Taliban itu belum bisa dikonfirmasi secara independen.
Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom-bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut.
Puluhan ribu prajurit koalisi pimpinan AS dan pasukan ISAF pimpinan NATO berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai memerangi Taliban dan sekutu mereka.
Tahun ini, Taliban meningkatkan serangan-serangannya di Afghanistan. Hampir 1.500 warga sipil termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang tewas dalam konflik di Afghanistan sepanjang tahun ini.
Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang