Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Bangga, tapi Tak Berharap Banyak

Kompas.com - 05/11/2008, 14:45 WIB

"’American-ness’ Obama dan hubungan dengan negara asal Afrika telah dieksploitasi oleh penentangnya dari Partai Republik dan kubu konservatif di kalangan masyarakat," kata Fikeni.

"Ia lebih mungkin untuk mempertahankan tingkat dukungan bantuan luar negeri buat Afrika dan kebijakan saat ini," katanya.

Obama juga diperkirakan akan mempertahankan tekanan AS dalam penyelesaian konflik utama di seluruh benua tersebut, terutama di wilayah Darfur, Sudan.

"Tekanan serupa atas Zimbabwe mungkin terjadi jika kebuntuan saat ini antara ZANU-PF, pimpinan Robert Mugabe, dan oposisi tak terselesaikan sampai awal tahun depan," kata Fikeni.

Pemerintah Obama juga nantinya harus kembali meyakinkan negara Afrika mengenai komando baru militer AS untuk Afrika, yang dikenal sebagai Africom.

Komando baru itu mulai beroperasi satu bulan lalu dari pangkalan militer AS di Stuttgart, Jerman, tapi pembentukannya telah disambut dengan kecurigaan oleh para pemimpin Afrika, yang khawatir terhadap kehadiran militer AS di benua tersebut.

Washington menyatakan Africom bertujuan mencegah konflik dan membina keamanan di seluruh Afrika serta berkeras bahwa tak ada pangkalan baru yang direncanakan di luar satuan tugas khusus 1.800 anggota yang saat ini berpangkalan di Djibouti.

"Rakyat Afrika tak nyaman menangani urusan militer yang berkaitan dengan kedaulatan dan pembangunan mereka. Rakyat Afrika prihatin bahwa pembentukan Africom mungkin lebih banyak menimbulkan mudharat daripada manfaat," kata Wafula Okumu, pemimpin program analisi keamanan Afrika di Institute for Security Studies.

Namun, kehadiran Obama di Gedung Putih akan memberi dorongan pesikologis penting bagi rakyat Afrika, kata Silke.

"Obama akan bersimpatik dan akan menawarkan dorongan emosi yang banyak diharapkan," katanya. "Jangan mengharapkan uluran tangan sangat besar atau konsesi keuangan dramatis."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com