Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Dapat "Getah", Demokrat Dapat "Nangka"

Kompas.com - 10/04/2009, 06:45 WIB

JAKARTA, Kompas.com- Perolehan suara Partai Golkar pada pemilu tahun 2009 ini mengalami penurunan yang signifikan, jika berkaca pada hasil quick count sejumlah lembaga survei. Jika pada tahun 2004 lalu, Golkar memperoleh sekitar 21 persen suara, kini angkanya hanya berputar di kisaran 14 persen.

Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi, kepada Kompas.com, mengatakan, penurunan suara Golkar yang signifikan, salah satunya disebabkan persepsi masyarakat yang masih menganggap keberhasilan pemerintah SBY-JK hanya merupakan kerja keras SBY.

"Keberhasilan pemerintah tidak dipersepsikan sebagai hasil koalisi, tapi kerja SBY. Akhirnya, Golkar dapat 'getah'nya, SBY dan Demokrat mendapat 'nangka'nya," kata Burhanuddin, Kamis (9/4) malam.

Terpuruknya Golkar, dikatakan dia, karena kesalahan strategi saat kampanye. Golkar baru memacu langkahnya dengan kekuatan tinggi pada masa-masa menjelang pemilu. Berbeda dengan Demokrat dan partai baru, Gerindra, yang tancap gas jauh-jauh hari sebelum peperangan.

"Ibaratnya, Demokrat dan Gerindra lari maraton, (partai) yang lain termasuk Golkar, lari sprint di masa akhir menjelang pemilu," ujarnya. Akibatnya, Golkar kehilangan isu untuk diangkat karena telanjur lebih dulu dijadikan materi oleh Demokrat.

"Tapi ada juga faktor finansial. Demokrat diuntungkan dari melimpahnya dana yang luar biasa, sehingga bisa menggulirkan iklan secara massif di media massa," kata Burhanuddin. Padahal, jika dibandingkan PDI Perjuangan dan Golkar, kekuatan caleg Demokrat masih kalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com