Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Protes Baru Akan Ditumpas

Kompas.com, 10 Juli 2009, 06:11 WIB
TEHERAN, KOMPAS.com Otoritas Iran memperingatkan bahwa aparat keamanan akan mengambil tindakan keras jika timbul aksi protes baru. Pendukung pemimpin oposisi proreformasi, Mir Hossein Mousavi, telah menyerukan demonstrasi lagi di sejumlah lokasi di Teheran dan kota-kota lain.

”Jika sejumlah orang berencana mengadakan gerakan antikeamanan dengan mendengarkan seruan jaringan kontrarevolusi, mereka akan ditumpas,” kata Gubernur Teheran Morteza Tamaddon, Kamis (9/7).

Sudah 11 hari berlalu di Iran tanpa ada protes di jalanan setelah polisi, Garda Revolusi, dan milisi Basij mengambil tindakan keras terhadap pendukung Mousavi. Sedikitnya 20 pemrotes tewas dalam kekerasan tersebut.

Sejak pemilu presiden berlangsung pada 12 Juni, gelombang protes pendukung Mousavi pecah di jalan-jalan. Mereka memprotes hasil pemilu yang dimenangi Presiden Mahmoud Ahmadinejad karena dinilai penuh kecurangan.

Saksi mata menuturkan, meskipun ada ancaman dari otoritas, selebaran berisi ajakan untuk turun ke jalan tetap beredar di sejumlah wilayah di Teheran. Selebaran itu berisi ajakan turun ke jalan pada Kamis guna memperingati 10 tahun protes mahasiswa yang diredam dengan kekerasan oleh aparat keamanan tahun 1999 di Teheran University.

Abaikan peringatan

Saksi mata lain menuturkan, polisi menembakkan gas air mata saat ratusan demonstran mengabaikan peringatan pemerintah dan turun ke jalan menuju Teheran University.

Untuk mencegah massa kembali turun ke jalan, otoritas Iran telah mengambil sejumlah langkah. Layanan pesan singkat (SMS) tidak dapat digunakan selama tiga hari berturut-turut.

Pemerintah juga menutup universitas dan menyatakan hari libur tambahan pada Selasa dan Rabu dengan alasan debu dan polusi yang menyelimuti Teheran pada pekan ini.

Polisi menyebutkan, sekitar 1.000 orang ditangkap dalam rangkaian protes pascapemilu. Sebagian besar dari mereka telah dibebaskan.

Angka itu berbeda dengan yang dilaporkan stasiun televisi berbahasa Inggris milik pemerintah, Press TV, yang menyebutkan 2.500 orang telah ditangkap dan 500 orang di antaranya akan menghadapi pengadilan. Sisanya telah dibebaskan.

Orang-orang yang masih ditahan adalah tokoh gerakan reformasi, termasuk mantan pejabat dan anggota kabinet. Pekan lalu, aksi penangkapan terhadap aktivis, wartawan, dan blogger masih marak.

Dari pertemuan puncak Kelompok 8 (G-8) di Italia, negara-negara anggota G-8, Rabu, mengeluarkan pernyataan berisi keprihatinan atas kekerasan pascapemilu di Iran. Namun, G-8 menyatakan niat untuk menemukan solusi damai soal program nuklir Iran.

Iran berulang kali menuding Barat, terutama Inggris, mencampuri urusan dalam negerinya. Iran masih menahan satu dari sembilan staf lokal Kedutaan Besar Inggris di Teheran karena dianggap memicu kekacauan di Teheran.

(ap/afp/reuters/fro)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau