Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaikkan Produktivitas Kopi Curup

Kompas.com - 22/03/2010, 04:19 WIB

Teknologi yang diajarkan ternyata kurang memberikan hasil optimal. Bahkan, tidak sedikit petani yang gagal. ”Itu sebabnya, banyak petani kurang tertarik melakukan penyambungan batang kopi saat diperkenalkan kepada sejumlah petani pada awal tahun 2003,” ungkap Guntur Basuki (51), Ketua Kelompok Tani Mandiri di Desa Air Meles, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong.

Para petani baru mulai bergairah melakukan penyambungan batang sejak tahun 2008 setelah melihat bukti adanya peningkatan produksi yang cukup signifikan pada kopi milik mereka yang telah mengembangkan teknik itu pada tahun 2003. Bayangkan saja, satu pohon bisa menghasilkan 2,5 kilogram sampai tiga kilogram, padahal sebelumnya hanya maksimal dua ons per pohon. Tanaman pun cenderung pendek dengan tangkai yang melebar sehingga memudahkan petani memanen.

”Saya termasuk orang yang paling terlambat melakukan penyambungan batang kopi karena baru mengerjakan itu pada pertengahan tahun 2009. Sekitar 2.500 pohon yang telah disambungkan. Moga-moga semuanya berhasil,” ujar Guntur yang memiliki 5.000 pohon kopi.

Andalkan embun

Penyambungan dilakukan dengan mengambil salah satu ranting dari kopi yang produktif. Batang itu dipotong hingga menyisahkan panjangnya sekitar tujuh sentimeter. Pada salah satu ujung batang tersebut diiris sedikit tipis.

Saat yang sama dipotong pula batang dari pohon kopi yang kurang atau tidak produktif. Ujung batang pohon ini juga diiris sedikit lalu ditempelkan dengan batang dari kopi produktif yang telah tersedia. Kedua batang yang telah tersambung itu diikat dengan tali rafia kemudian dibungkus dengan plastik.

Batang yang tersambung tersebut nantinya mendapatkan sumber air dari embun. Jika berhasil, beberapa pekan kemudian akan tumbuh tunas baru dari tempat penyambungan itu.

”Penyambungan batang ini banyak yang berhasil, tetapi tidak sedikit pula yang gagal. Waktu penyambungan yang terbaik saat musim kemarau sebab saat itu batang yang tersambung mendapatkan banyak embun untuk memicu tumbuhnya tunas,” jelas Parnianto yang telah sukses melakukan penyambungan 2.500 pohon kopi miliknya.

Penyambungan batang kopi yang dilakukan para petani di Rejang Lebong tidak mengenal batas usia tanaman. Batang dari pohon kopi produktif berusia 10 tahun dapat disambungkan dengan batang yang berusia lebih dari 30 tahun. Hasilnya, tanaman itu mampu berbuah lebat lagi dengan menghasilkan 2,5 kilogram sampai tiga kilogram per pohon dalam satu musim.

Namun, proses pengerjaan tersebut tidak hanya tergantung bibit yang berkualitas tinggi. Lebih dari itu, dibutuhkan kesabaran yang tinggi dari petani. ”Mereka yang bekerja melakukan penyambungan batang harus benar-benar menyatukan diri dengan tanaman agar usaha itu membuahkan hasil,” ungkap Guntur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com