Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Senjata Itu Disulap Jadi Toko Aki

Kompas.com, 13 Mei 2010, 13:15 WIB

SUKOHARJO, KOMPAS.com — Rumah kontrakan yang dijadikan toko penjual aki oleh tersangka anggota jaringan terorisme di Dukuh Gondang, Desa Baki, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, diduga sebagai tempat penyimpanan atau gudang senjata api.

Berdasarkan informasi di lokasi kejadian perkara di Dukuh Gondang, Sukoharjo, Kamis, diketahui bahwa sejumlah petugas kepolisian yang mendatangi toko aki milik tersangka anggota terorisme itu terlihat mengambil barang bukti berupa senjata api dan ratusan amunisi.

Harto Sarwono (45), warga Dukuh Gondang, sempat dijadikan saksi saat anggota kepolisian mengambil dan membawa barang bukti berupa dua senjata api jenis revolver dan senjata laras panjang M-16 serta ratusan amunisi berbagai ukuran dari dalam toko tersebut.

Polisi saat masuk ke rumah kontrakan yang dijadikan usaha toko aki itu pada sekitar pukul 08.00 meminta warga sekitar untuk menjauh dari lokasi.

Setelah itu, polisi yang diduga anggota Densus 88 memanggil Kepala Desa Baki Parjiyo dan saksi ke lokasi kejadian untuk menyaksikan barang bukti senjata api yang disimpan tersangka anggota terorisme di toko itu.

Menurut Kepala Desa Baki Parjiyo, rumah yang dikontrakkan tersebut milik Ari Wibowo, warga Desa Nganggroh, Cemani, Sukoharjo. Rumah itu sudah dikontrak sejak tiga bulan lalu oleh tiga orang tanpa memberikan identitasnya.

Oleh karena itu, warga sekitar tidak tahu siapa nama pengontraknya. Bahkan, warga tidak tahu kalau di tempat itu sempat dipakai untuk menyimpan senjata api.

Berdasarkan informasi dari petugas kepolisian setempat, tiga orang yang diduga anggota terorisme tersebut adalah Joko Purwanto alias Torik, Abdul Hamid, dan Erwin.

Ketiganya berhasil ditangkap petugas kepolisian di tiga lokasi yang berbeda. Joko Purwanto ditangkap di Pasar Purbayan Sukoharjo, Abdul Hamid di Pasar Jungke, Laweyan Solo, dan Erwin diringkus di Pasar Klitikan Notoharjo, Semanggi, Solo.

Ketiga tersangka yang diduga anggota terorisme tersebut sudah dibawa ke Jakarta oleh kepolisian melalui Bandara Adi Sumarmo, Solo, Kamis (13/5/2010).

Sementara itu, lokasi kejadian di toko aki Dukuh Gondang kini masih menjadi tontonan masyarakat sekitar sehingga jalan raya dari arah Solo ke Baki sempat macet.

Toko aki yang dijadikan tempat penyimpanan senjata api itu kini dipasangi garis polisi dan dijaga ketat pasukan Brimob Sukoharjo sehingga masyarakat tidak bisa mendekat ke lokasi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau