Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Sakinah Vs Maraknya Perceraian

Kompas.com - 16/08/2010, 05:51 WIB

Untuk menekan angka perceraian itu, pihaknya kini sedang melakukan berbagai upaya antara lain reaktualiasi Badan Penasihat Perkawinan, Perselisihan dan Perceraian (BP4), memperpanjang waktu bimbingan pranikah.

Upaya ini memang perlu mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk dari kalangan akademisi. Ke depan, Bimas Islam akan menyertakan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan kursus pranikah di seluruh Tanah Air.

"Tujuannya, supaya kegiatan ini tak melulu jadi monopoli Kementerian Agama saja," ia menambahkan.

Salah seorang ulama dari Kalimantan Barat (Kalbar), KH Bastaman menyebutkan, sejatinya salah satu tujuan orang berumah tangga adalah untuk mendapatkan sakinah atau ketenangan dan ketentraman.

"Telah menjadi sunatullah bahwa setiap orang yang memasuki pintu gerbang pernikahan akan memimpikan keluarga sakinah merupakan pilar pembentukan masyarakat ideal yang dapat melahirkan keturunan shalih," katanya.

Di dalam keluarga tersebut ditemukan kehangatan, kasih sayang, kebahagiaan, dan ketenangan yang akan dirasakan oleh semua anggota keluarga. Namun, tak mudah membangun keluarga semacam ini.

Banyak pengorbanan dan proses yang panjang untuk mewujudkannya. Proses ini tidak hanya terbatas pada saat telah menikah saja, tapi diawali pula dengan kesiapan tiap-tiap individu untuk mempersiapkan ilmu, ekonomi, dan mental secara baik. Tak kalah pula, ketepatan memilih calon pendamping.

Setelah menikah, baik suami sebagai pemimpin keluarga, maupun istri atau ibu sebagai pendamping sang pemimpin, harus bekerja keras mendapatkannya. Selain itu, anak pun harus dilibatkan dalam memperjuangkannya.

Anak-anak yang berkualitas hanya akan lahir dari keluarga yang berkualitas pula. Di sini, keluarga sakinah menjadi "sistem" terpenting untuk mewujudkan lahirnya anak-anak berkualitas tersebut.

Di dalamnya terdapat nilai-nilai seperti cinta, kasih sayang, komitmen, tanggung jawab, saling menghormati, kebersamaan, dan komunikasi yang baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com