Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Kuat, Nyawa Justru Melayang

Kompas.com - 24/08/2010, 09:34 WIB

Berbahaya

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Eddy Pramono mengatakan, jamu yang diminum Agus, Taryono, Toro, dan Yusuf juga ditenggak oleh 11 orang lain pada malam Minggu kemarin.

”Pantauan terakhir, 11 meninggal dan 5 kritis,” kata Gatot, Senin malam.

Direktur Utama RS Fatmawati Chaerul Radjab Nasution mengatakan, dari temuan bahan di kios S, sesuai dengan laporan kepolisian, ada kemungkinan tersangka S mencampur bahan jamu asli dengan bahan lain yang ditemukan di dalam kios, seperti air jeruk, ginseng, anggur, dan minuman keras.

”Itu semua zat kimia yang jika dicampur tanpa takaran tepat, mungkin bisa bertentangan dan menjadi cairan berbahaya,” kata Chaerul.

Jika menenggak cairan oplosan itu, lambung manusia akan merespons dengan munculnya rasa mual. Dampak selanjutnya, cairan berbahaya ini bakal merusak organ dalam seperti ginjal, hati, dan sumsum tulang.

Untuk itu, kata Chaerul, melihat banyaknya kios jamu yang kini tersebar di Jakarta, hendaknya masyarakat berhati-hati.

Jika jamu atau minuman penambah energi yang ditawarkan tidak ada label dari Dinas Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta tanpa keterangan susunan bahan pembuatnya, sebaiknya tidak dikonsumsi. Termasuk jika dijanjikan dapat memperkuat stamina tubuh.

Namun, apakah Taryono, Agus, dan mungkin ribuan warga kelas menengah ke bawah lainnya paham soal ini? (ANDY RIZA HIDAYAT/AGNES RITA SULISTYAWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com