Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Belajar Investasi dengan Mudah

Kompas.com - 26/02/2011, 13:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — "Siapa yang tak ingin kaya? Coba angkat tangan," seru  Lukas S Atmaja. "Jika tidak ada yang mengangkat tangan, berarti kita semua masih rasional," katanya.

Dalam rangkaian acara Kompas Gramedia Fair, Sabtu (26/2/2011), di Istora Senayan, Jakarta, Lukas S Atmaja meluncurkan bukunya  berjudul Who Wants To Be A Smilling Investor. "Concern buku ini tidak hanya mencakup filosofi investasi, juga sekaligus teknis praktis, bagaimana berinvestasi dengan saham," ungkapnya.

Lukas, pengajar keuangan dan investasi di Prasetya Mulya, itu menggandeng kartunis Thomdean, lulusan Arsitektur UGM, sehingga buku ini menjadi buku investasi pertama di Indonesia dan dunia yang dikemas dalam bentuk kartun.

Lukas menulis buku ini dalam bentuk kartun, trinspirasi saat mengajari anaknya ilmu Fisika, yang ternyata lebih mudah dan menarik bagi anaknya saat diberi buku yang disajikan dalam bentuk kartun.

Menurut Lukas, dalam berusaha, semua berawal dari nol. Sejumlah tokoh, seperti Mooryati S (Mustika Ratu) hingga Bill Gates, dijadikan contoh oleh Lukas, yang memulai usahanya dari garasi. "Berinvestasi saham tidak serta-merta bisa cepat menghasilkan. Harus sabar dan bertindak rasional, sekaligus harus siap dengan risiko," kata Lukas.

Ia menyebutkan empat langkah praktis berinvestasi secara damai. Pertama, tentukan berapa lama kita akan "tidur". Kedua, pilih perusahaan yang memiliki competitive advantage, misalnya perusahaan punya brand yang kuat. Ketiga, diversifikasi, karena kita tidak tahu mana saham yang bakal melejit dan memudar. Keempat, tetap "tidur" tanpa terpengaruh hiruk-pikuk pasar modal.

Lukas juga mengingatkan, "online trading" hanya membuat orang menjadi "trader." Ia mengibaratkan bahaya trading sebagai seorang mahasiswa yang hari ini naik BMW, namun besok dia bisa naik busway. "Jika ingin bermain saham, mulai dari investasi dengan jumlah uang kecil dulu, jangan langsung tanam Rp 100 juta," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com