Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumitnya Upacara Adat Pernikahan Solo

Kompas.com, 23 Mei 2011, 09:23 WIB

KOMPAS.com - Pernikahan adat Jawa yang lengkap tergolong sangat rumit. Untuk sebagian orang, memangkas beberapa ritual menjadi pilihan agar pernikahan menjadi lebih sederhana. Namun masih banyak orang yang berusaha mempertahankan tradisi (pakem) pernikahan dengan alasan pelestarian budaya yang sudah turun-temurun.

Menurut Imma Soetrisno, pengajar tata rias pengantin tradisional dan upacara adat pernikahan Solo dan Jogja di Puspita Martha Internasional Beauty School, satu hari sebelum upacara pernikahan, calon mempelai wanita melakukan ritual siraman dan midodareni di rumah.

"Yang bertanggung jawab mempersiapkan perlengkapan siraman dan midodareni adalah penata rias," ujar Imma, saat Seminar Tata Rias Pengantin di Gedung Smesco UKM, Jakarta, Rabu (18/5/2011) lalu.

Imma menambahkan, penata rias harus menyiapkan bunga, kendi, sajen, dan gentong air beserta gayungnya untuk acara siraman. Gentong harus diisi dengan air kelapa dan air dari tujuh sumur, termasuk sumur di rumah calon mempelai wanita. Penata rias juga harus menyiapkan tempat kerik rambut, handuk, dan kimono, serta dua butir kelapa.

Setelah semuanya siap, penata rias mempersilakan calon mempelai wanita untuk sungkeman (meminta maaf dan memohon restu kepada kedua orang tua). Usai sungkeman, calon mempelai wanita mengganti pakaiannya dengan kemben kain batik. Orangtua lalu menjemput dan membawanya ke tempat siraman.

Siraman diawali oleh ayah atau para sesepuh untuk menyiramkan air dari atas ubun-ubun ke seluruh badan sebagai simbol pencucian diri. Sedangkan ibu menyiram sekaligus memberikan lulur ke tangan anak perempuannya sebagai simbol membersihkan tubuh. Siraman biasanya dilakukan pukul 11.00, karena menurut cerita leluhur, bidadari sedang turun untuk mandi pada jam tersebut. Setelah itu bapak dan ibu memegang kendi yang berisi air dari tujuh sumur, lalu memecahkannya dengan berucap, "pecah pamore", yang artinya pecah semua kenakalannya.

Bapak calon mempelai wanita lalu memulai upacara gunting rambut. Rambut diambil sedikit demi sedikit dari tengkuk, setelah itu bapak menggendong puterinya masuk ke panti busana. Sambil juru rias melakukan ratus, penata rias yang lain membantu bapak dan ibu menggelar upacara dodol dawet (menjual cendol, atau dawet dalam bahasa Jawa). Upacara dodol dawet merupakan simbol pengharapan orang tua agar saat upacara pernikahan berlangsung banyak tamu yang hadir, dimana jumlah tamu dianalogikan seperti cendol yang banyak.

Dahulu, untuk membeli dawet yang dijual orang tua, tamu harus membayar dengan pecahan genteng. Saat ini, pecahan genteng tersebut sudah banyak dijumpai di supermarket dalam bentuk koin yang sudah terpotong rapi. Hasil penjualan dawet akan diberikan kepada calon mempelai setelah prosesi ratusnya selesai, sebagai simbol bekal untuk rumah tangga.

Setelah upacara dodol dawet, dilanjutkan dengan upacara dulangan pungkasan (suapan terakhir). Suapan dengan tumpeng putih, dilakukan bapak dengan mengambil bagian puncak tumpeng dengan lauk-pauk yang merupakan kesukaan calon mempelai wanita sejak kecil.

Itulah ritual sehari sebelum acara pernikahan digelar. Pada hari pelaksanaan pernikahan, usai didandani sesuai pakem adat Jawa, mempelai wanita akan dipertemukan dengan mempelai pria. Upacara ini dinamakan panggih. Saat kedua mempelai bertemu, mereka akan melakukan ritual saling lempar sirih sebagai simbol kemesraan. Selanjutnya mempelai pria akan menginjak telur sebagai simbol pecahnya selaput dara. Mempelai wanita harus membersihkan kaki mempelai pria dengan air, lalu membasuhnya dengan handuk sebagai simbol pengabdian istri kepada suami.

Setelah ritual panggih ini selesai, barulah kemudian kedua mempelai dibawa ke ruang akad nikah di masjid atau di gereja, sesuai agama mempelai. Ingin tahu bagaimana detail upacara pernikahan adat Jawa Solo, Anda bisa membacanya di buku Pakem Perkawinan Solo yang diterbitkan Puspita Martha International Beauty School. Buku bisa didapatkan di berbagai Toko Buku Gramedia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


    Terkini Lainnya
    Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
    Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
    Relationship
    Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
    Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
    Wellness
    Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
    Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
    Wellness
    Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
    Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
    Fashion
    Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
    Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
    Wellness
    Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
    Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
    Wellness
    Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
    Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
    Wellness
    Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
    Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
    Wellness
    Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
    Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
    Fashion
    Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
    Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
    Parenting
    6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
    6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
    Wellness
    4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
    4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
    Wellness
    Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
    Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
    Fashion
    Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
    Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
    Wellness
    Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
    Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
    Beauty & Grooming
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
    QR Code Kompas.com
    Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Komentar di Artikel Lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Apresiasi Spesial
    Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
    Kolom ini tidak boleh kosong.
    Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
    Apresiasi Spesial
    Syarat dan ketentuan
    1. Definisi
      • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
      • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
    2. Penggunaan kontribusi
      • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
      • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
    3. Pesan & Komentar
      • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
      • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
      • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
    4. Hak & Batasan
      • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
      • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
      • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
    5. Privasi & Data
      • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
      • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
    6. Pernyataan
      • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
    7. Batasan tanggung jawab
      • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
      • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
    Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
    Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
    Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
    Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau