TANYA :
Salam Sehat Dok. Akhir-akhir ini menjelang akhir studi, kenapa saya merasa semakin takut. Ketakutan itu tiba-tiba saja hadir, mulai takut setelah lulus akan melakukan apa, takut tidak mampu menghadapi pekerjaan, dan tekanan-tekanan lainnya.
Pertanyaan saya, apa ketakutan tersebut datang sebagai akibat dari ketidakmandirian saya selama ini? Karena saya akui, selama ini semua hal yang saya lakukan dan inginkan masih diberi oleh orang tua. Atau akibat dari apa? Mohon bisa dijelaskan secara kejiwaan. Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.
(Lukman, 20, Yogya)
Lukman yang akan lulus,
Pertama kali saya ingin ucapkan selamat atas keberhasilan hampir menyelesaikan studi. tentunya hal ini didapatkan dengan perjuangan yang besar. Ketakutan akan apa yang akan dihadapi nanti setelah lulus adalah hal yang biasa bagi lulusan baru. Mereka takut kalau nanti jadi pengangguran karena sulit mendapatkan kerja. Yang bisa kita lakukan adalah menyusun rencana sejak sekarang.
Sebenarnya, jalan menuju ke persiapan kerja sudah dimulai sejak Lukman memilih jurusan yang saat ini menjadi bidang Lukman. Lukman tahu dengan memilih bidang studi yang sekarang ada harapan memenuhi kriteria pekerjaan untuk bidang studi yang dipelajari. Dari kakak kelas dan bacaan-bacaan juga kita bisa menambah pengetahuan tentang bidang yang kita akan hadapi di pekerjaan nanti. Ini akan sangat membantu mempersiapkan diri.
Masalah tekanan dalam pekerjaan pasti ada, di sinilah kita belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Selagi kita menyadari hal ini dan mau berusaha untuk beradaptasi, rasanya tidak akan sulit untuk mengadakan perubahan dalam usia yang relatif masih muda.
Lukman harus memandang bantuan orang tua selama ini adalah sebagai bantuan untuk mempersiapkan Lukman menjadi orang yang lebih siap, setelah itu Lukman harus menyadari bahwa Lukman akan lebih banyak bergantung pada diri sendiri. Orang tua telah memberikan bekal, sekarang saatnya mengaplikasikan apa yang telah dipelajari selama ini. Tetap fleksibel, mampu beradaptasi dan keseimbangan antara jiwa dan raga adalah hal yang perlu diingat agar Lukman tetap semangat dan kuat menghadapi kehidupan ini.
Salam Sehat Jiwa !
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang