Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Terkait Lepas Tangan

Kompas.com - 30/11/2011, 03:21 WIB

Dari laporan yang diterima Wiratman, kabel utama buatan Kanada, sedangkan kabel penggantung buatan dalam negeri. Ia menyarankan perlu uji material dari sisa reruntuhan jembatan.

Di Cileungsi, Bogor, Presiden Direktur PT Bukaka Teknik Utama Irsal Kamarrudin, didampingi Wakil Presiden Direktur Bidang Pengembangan Produk Eko Ariwandono, menyebutkan, pihaknya mengerjakan tiga jenis kegiatan. Dari tiga jenis itu, salah satunya adalah penggantian dan pemeliharaan baut klem atas dan bawah. Kontrak proyek diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara.

”Kontrak dimulai 11 Oktober 2011 sampai 12 Desember 2011 dengan nilai Rp 2,798 miliar,” kata Irsal. Terkait penggantian klem, Irsal mengatakan, pihaknya tidak bisa menjelaskan alasan penggantian itu. Ia meminta wartawan menanyakan langsung kepada Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara yang memberikan proyek.

Ia menjelaskan, semua proyek pemeliharaan belum dilakukan PT Bukaka saat jembatan runtuh. Tim PT Bukaka sedang dalam tahap persiapan. Bahkan, enam anggota staf PT Bukaka belum ditemukan hingga sekarang.

Jembatan sepanjang 710 meter dengan bentang tengah 270 meter ini dibangun tahun 1995 dan mulai dioperasikan tahun 2001. Kontraktor utamanya adalah PT Hutama Karya dengan konsultan PT Perentjana Djaja. Kontraktor pemeliharaan tahun 2011 adalah PT Bukaka Teknik Utama.

Iwan Zarkasi, anggota staf teknis Direktorat Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, mengatakan, Jembatan Kartanegara sudah memenuhi kaidah desain. ”Nyatanya sudah berfungsi selama 10 tahun. Hanya saja pada saat dilakukan pemeliharaan ini (jembatan runtuh) terjadi. Nah, itu yang harus terus kita cari tahu,” katanya.

Kepala Polda Kaltim Inspektur Jenderal Bambang Widaryatmo mengatakan, polisi masih terus menyelidiki penyebab runtuhnya jembatan dengan memeriksa saksi tambahan dari kontraktor dan saksi ahli. Polisi telah memeriksa pejabat pelaksana teknis kegiatan. ”Ini kelalaian dan kami akan mencari siapa yang bertanggung jawab,” ujar Bambang.

Evakuasi gagal

Hingga Selasa pukul 20.00 Wita, jumlah korban meninggal akibat runtuhnya jembatan itu bertambah menjadi 18 orang dan 22 orang hilang. Korban hilang diduga terjebak dalam kendaraan yang terimpit jembatan di dasar Sungai Mahakam.

Upaya evakuasi korban di dasar sungai belum bisa dilakukan. Dua opsi disiapkan Badan SAR Nasional untuk menggeser badan jembatan gagal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com