Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Coklat Berkilau Kini Lebih Digemari

Kompas.com, 13 Desember 2011, 14:41 WIB

KOMPAS.com - Cantik itu berkulit putih. Begitulah ”edukasi” dari industri kecantikan di Indonesia. Namun belakangan, sebagian perempuan urban malah berusaha menggelapkan warna kulitnya. Sebuah pertarungan gagasan tentang cantik?

Untuk memperoleh warna kulit coklat itu, ada beragam cara tanning atau penggelapan warna kulit, mulai dari berjemur atau beraktivitas luar ruang, menggunakan tanning oil, spray, hingga menyelusup ke dalam mesin kapsul tanning bed. Ini seperti dilakukan Tania Nordina (21), perempuan Jakarta. Rabu (7/12/2011) pukul 12.00, Tania tiba di Lifespa Fitness di bilangan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Gadis berkulit kuning langsat itu terjadwal untuk menjalani tanning dengan mesin tanning bed.

Tanning bed menyerupai mesin yang digunakan Jake Sully (Sam Worthington) dalam film Avatar untuk mentransformasi diri menjadi avatar di Pandora. Di bagian dalam tanning bed, di seluruh permukaan sisi atas dan bawah terpasang semacam lampu neon yang memancarkan sinar ultraviolet dalam spektrum menyerupai sinar matahari.

Setelah menanggalkan pakaian dan memasang pelindung mata, Tania menyelusup ke tanning bed berdaya 6.800 watt lalu membiarkan sekujur tubuhnya ”terpanggang” selama 20 menit. ”Entah kenapa, belakangan di Jakarta, peminat tanning dengan mesin memang bertambah, pria ataupun perempuan. Padahal, kami tak pernah beriklan. Dibandingkan dengan berjemur di bawah matahari, dengan tanning bed warna coklatnya lebih rata,” kata Anita (42) dari Lifespa.

Tatang, juga dari Lifespa, mengungkapkan, semula tanning bed tersebut sejak 2006 disediakan untuk kalangan ekspatriat, anggota pusat kebugaran di Lifespa. Namun, belakangan peminatnya justru didominasi orang Indonesia.

Seusai tanning, Tania tampil baru. Kulitnya kini berwarna coklat berkilau. Pipinya bersemu jingga tanpa pulasan blush on. ”Mulai suka tanning begini dua tahun lalu, sejak sekolah di Monaco. Ternyata tanning bikin warna kulit tambah bagus. Sun-kissed look. Kadang aku tanning dengan mesin. Lebih sering berjemur dan pakai losion,” kata Tania, yang tak punya keturunan blasteran.

Dengan alasan kesehatan, Khairiyyah Sari (35), konsultan penampilan dan etiket, memilih tanning secara alami dengan berjemur. Untuk meraih intensitas warna coklat-jingga keemasan, Sari mengoleskan tanning oil atau tanning lotion di sekujur tubuhnya. Tanning lotion atau oil serta make-up bernuansa tan kini kian mudah diperoleh di sejumlah toko perlengkapan kecantikan di Jakarta. ”Hasilnya jadi lebih bersinar, coklat oranye keemasan, bukan coklat dekil,” kata Sari, yang berdarah Sunda-Jawa dan aslinya berkulit kuning langsat.

Rajin berjemur juga dijalani Nadine Alexandra Dewi Ames (20), mantan Puteri Indonesia 2010. Sebelum berangkat ke ajang Miss Universe 2011, Nadine menggelapkan kulitnya dengan berjemur di tepi kolam renang di berbagai hotel serta mengoleskan tanning lotion. Padahal, warna kulit asli gadis berdarah Jawa dan Inggris ini sebenarnya sudah cenderung sawo matang, tetapi dia justru ingin lebih gelap. ”Sun-kissed look terlihat segar, sehat,” ujar Nadine.

Mega Angkasa dari Yayasan Puteri Indonesia mengungkapkan, sejak tahun lalu, atas saran konsultan asal Amerika Serikat, Puteri Indonesia yang dikirim ke ajang Miss Universe memang diimbau untuk tampil dengan kulit kecoklatan. Dalam ajang itu, persepsi dunia Barat tentang cantik memang mendominasi. Perempuan yang dianggap cantik justru berkulit tan. Ini seperti tersurat dalam lagu bossa nova dari Astrud Gilberto, ”The Girl from Ipanema”. ...Tall and tan and young and lovely, the girl from Ipanema goes walking....

Pertarungan
Menurut Tommy F Awuy, pengajar Filsafat di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, persepsi kecantikan perempuan senantiasa terus bertarung dalam pendefinisian. Entah itu definisi versi kultur dominan yang cenderung patriarki, versi industri, hingga agama. Pada era konsumsi, industri kecantikan dengan kekuatan modalnya terus bergerilya menguatkan definisi cantik versinya hingga masyarakat kompak mengidap beauty industrial complex. Tommy menambahkan, hal itu terjadi ketika definisi cantik versi industri diterima kuat sebagai realitas. Jika tak mengikutinya, perempuan dianggap terlempar dari kategori cantik.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau