Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tantangan untuk Anda dan Si Dia

Kompas.com - 05/01/2012, 15:36 WIB

KOMPAS.com - Bagaimana seharusnya pasangan membina hubungan di tengah siklus kehidupan yang semakin kompleks, juga tingkat stres tinggi karena tuntutan pekerjaan juga persaingan bisnis yang semakin ketat? Agar memiliki hubungan harmonis, seiring dengan karier menanjak atau bisnis berkembang pesat, Anda dan dia perlu menghadapi sejumlah tantangan bersama.

Joanne Warsito, matchmaker yang juga adalah pendiri dan CEO Matchactually-Asia, memberikan sejumlah saran, untuk Anda menjawab berbagai tantangan pasangan modern berikut ini.

Hebat di karier hebat juga di rumah
Menurut Joanne, hubungan percintaan antara dua manusia berbeda penanganannya dengan cara seseorang menangani proyek atau pekerjaan di kantor, inilah tantangannya. Sehebat apa pun seseorang di kantor, bagaimana pun kagumnya atasan dengan hasil kerjanya, belum tentu ia hebat dalam hubungan percintaan.

"Salah penanganan dalam hubungan percintaan akibatnya bisa fatal," jelas Joanne kepada Kompas Female melalui surat elektronik.

Joanne menyontohkan, banyak kebiasaan di kantor terbawa saat menjalin hubungan termasuk ketika mencari pasangan. Boleh saja jika Anda memasang tenggat waktu dalam menyelesaikan beberapa tugas di kantor. Namun dalam mencari pasangan, Anda tak bisa menggunakan kebiasaan memasang tenggat waktu seperti ini. Contoh lainnya, saat bekerja, Anda dituntut menggunakan rasio daripada perasaan. Namun jangan membawa kebiasaan ini saat menjalin hubungan, meski Anda sudah terbiasa menggunakan rasio saat bekerja. Contoh lebih ekstrem lagi, kata Joanne, pasangan melihat sebuah hubungan dari sisi bisnis. Misalnya, berapa investasi yang akan ditaruh dalam hubungan dan menghitung, berapa yang kemudian akan kembali, memberikan hasil kepada Anda.

Jadi, berani menjawab tantangan ini? Menjadi pribadi hebat dalam menjalani hubungan dengan tidak memasang tenggat waktu, tidak hanya mengandalkan rasio namun juga menggunakan perasaan, dan tentunya tidak menjalani hubungan sebagai transaksi bisnis.

Apa yang benar bukan siapa yang benar
Agar menjadi pribadi hebat dalam hubungan berpasangan, Anda perlu kembali ke ide awal dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis. "Melihat suatu hubungan hanya dari kaca mata cinta dan penghargaan, bukan dari sisi lain. Menyadari bahwa yang terpenting adalah apa yang benar dan seharusnya kita lakukan, bukan siapa yang benar di dalam sebuah hubungan," jelas Joanne.

Jadi, berani kah Anda menjawab satu lagi tantangan hubungan berpasangan ini? Membangun kebersamaan bukan berdebat siapa yang paling benar antara Anda dan dia.

Kembali ke prinsip dasar hubungan
Sekali lagi Joanne menekankan penting membangun hubungan cinta dengan penghargaan sebagi fondasinya. Sudah waktunya pasangan kembali ke prinsip dasar dalam hubungan, "Saling memberi, memahami, mendukung," jelas Joanne.

Anda dan dia perlu lebih sering saling mendengarkan, daripada menuntut untuk selalu didengarkan. Anda dan dia perlu lebih sering tertawa bersama dan meninggalkan segala bentuk yang sifatnya drama dan menguras emosi, seperti bertengkar dan adu pendapat.  Berani menjawab tantangan ini?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com