ARKI, ujarnya, memiliki lebih dari 700 anggota operator arena bermain anak dan keluarga.
”Semua anggota kami berbadan hukum. Kalau tidak, bagaimana mungkin kami mendapatkan izin kepariwisataan, izin keramaian, dan izin gangguan. Ketiganya harus dipenuhi jika akan membuka arena bermain,” tuturnya.
Taufik menambahkan, hal yang paling membahayakan adalah permainan jenis tunggangan.
”Memang tidak semua tunggangan, seperti komidi putar, harus dilengkapi sabuk pengaman. Bahkan, di luar negeri pun tidak ada sabuk pengaman untuk komidi putar. Akan tetapi, faktor keamanan, kenyamanan, dan kebersihan/higienitas peralatan operator akan terus ditingkatkan,” katanya.
Setiap tahun, ARKI mengumumkan peralatan yang tidak boleh dan yang direkomendasikan untuk digunakan berdasarkan sertifikasi yang telah diakui dunia internasional. Pada 22 Maret 2012, ARKI juga akan menyelenggarakan seminar terkait keamanan arena bermain dengan pembicara profesional dari operator arena bermain internasional.
”Yang jelas, ARKI ada di Indonesia untuk menjaga agar tidak ada penyalahgunaan arena bermain menjadi arena perjudian terselubung dan menjamin keamanan konsumen,” ujar Taufik.
Kepala Dinas Pariwisata DKI Arie Budiman mengemukakan, pengawasan orangtua terhadap anak-anaknya memegang peranan penting dalam menjaga keamanan, keselamatan, dan kenyamanan di tempat bermain. (NEL/ARN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.