Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luasnya Peluang Bisnis Kipas Kupu-Kupu

Kompas.com - 09/04/2012, 23:15 WIB

Tak hanya pada bagian kain, beberapa kipas juga diberi detail berupa perak atau batu-batuan alam pada bagian terluar kerangkanya. Padahal, kerangka yang terbuat dari kayu dengan warna cokelat tua sudah memberi sisi eksotis dibandingkan rangka dari plastik. Bagian bawah kipas diberi bandul yang terbuat dari benang dan bebatuan yang juga dibuat sendiri oleh tim Niken.

Karena buatan tangan -kecuali kerangka kayu yang dibeli dalam bentuk jadi- jumlah produksi Kupu Kipas ”hanya” 200-300 buah per bulan. ”Kalau ada pesanan dalam jumlah banyak, saya selalu menyarankan memesan sejak jauh hari karena kami membutuhkan waktu lama untuk membuatnya,” jelas Niken.

Populerkan kipas
Pilihan Niken pada bisnis kipas yang dimulai tahun 2007 itu didasari minatnya pada bidang mode. Sebelum membuat bisnis kipas, Niken bersama teman-temannya pernah membuat butik meski bisnis tersebut tidak bertahan lama karena masing-masing pemiliknya disibukkan dengan pekerjaan kantor.

”Untuk kipas, saya melihat peluangnya cukup besar karena belum banyak yang menggarap. Kalaupun ada, sebagian besar berupa produksi massal. Untuk itu, saya berusaha fokus menjalani bisnis ini,” kata Niken.

Sebagai orang baru di bisnis kipas, Niken memulainya dengan mengikuti pameran di sebuah mal di kawasan Jakarta Selatan. Dari 200 kipas yang dia bawa pada saat itu, hampir semuanya terjual. Ia pun berkesimpulan bahwa bisnis kipas cukup membuka peluang.

Apalagi setelah produknya mulai dikenal masyarakat, banyak konsumen yang meminta dibuatkan kipas khusus. Konsumen dari kalangan ibu-ibu ini meminta Niken membuat kipas yang disesuaikan dengan gaya berbusana mereka. Tak jarang, ada konsumen yang membawa langsung material kainnya, seperti brokat-brokat mahal dari Perancis.

”Dulu, saya juga sering mencari kipas yang sesuai dengan baju yang saya pakai. Tetapi ternyata sulit untuk mencari kipas yang bagus. Kalaupun ada, berupa produk impor dengan harga yang sangat mahal,” ujar Niken.

Kenyataan itu semakin memperkuat cita-citanya untuk menjadikan kipas sebagai produk mode dan tak sekadar alat penghilang gerah. Ia ingin agar kipas dikenal beragam kalangan dan bisa digunakan ke berbagai acara.

”Jadi, kipas itu sebenarnya cocok untuk dipakai dalam acara apa pun,” kata Niken.

(Yulia Sapthiani)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com