Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2012, 08:17 WIB

Bernyanyi di atas panggung, seperti ia pelajari dari jazz, adalah berkomunikasi, berinteraksi dengan musisi dan audiens. Suasana yang berbeda membuat lagu yang sama bisa ia bawakan dengan cara yang berbeda. Sehari-hari pembawaan Sierra yang terkesan kalem akan terlihat berenergi saat ia bernyanyi di panggung. ”Rasanya aku mengalami energi yang berbeda-beda di setiap panggung.”

Seperti kata lagu, benarkah hidup itu seperti lagu? ”Mmm.. aku punya kutipan yang mungkin bisa menjawab itu,” kata Sierra.

”Hidup itu seperti piano. Bilah-bilah putih mencerminkan kebahagiaan, bilah hitam mewakili kesedihan. Tetapi, begitu kita berjalan mengarungi kehidupan, bilah-bilah hitam itu turut juga dalam mewujudkan musik....”

Mengenang Bubi Chen
Sierra kembali ke Tanah Air di tahun 2008, setelah 10 tahun tinggal di Australia. Waktu itu ia belum tahu kehidupan jazz Indonesia. Sierra pun menapaki karier dari dengan menjadi penyanyi di acara-acara hotel.

Suatu kali ketika tampil bersama Sandy Winarta, Donny Soendjoyo, dan kawan-kawan di Semarang, pianis jazz Bubi Chen melihatnya. ”Om Bubi ternyata menonton saya. Lalu, Om Bubi dan saya nge-jam. Padahal, saya enggak menyiapkan lagu untuk momen seperti itu,” tutur Sierra yang bersama Bubi membawakan komposisi You’d Be So Nice to Come Home To karya Cole Porter.

Tak diduga, Bubi Chen yang menyukai penampilan Sierra mengajaknya tampil bersama setiap kali pentas. ”Waaa... nervous banget. Apalagi, dari cerita yang kudengar, Om Bubi sangat keras mendidik muridnya, sampai bisa bikin nangis,” katanya.

Namun, kesan itu keliru. Ternyata Bubi membebaskan Sierra untuk berekspresi dan memberikan pendapat, baik dalam latihan maupun di atas pentas.

”Kalau sudah di atas panggung, Om bilang ’you are the leader’. Saya harus tampil sesuai keinginan saya, seenak mungkin, dan Om akan menyesuaikan,” kata Sierra menirukan ucapan almarhum Bubi Chen.

Saat itu, sebenarnya seorang ”Guru Besar” jazz yang rendah hati seperti Bubi Chen itu tengah mengajak penyanyi muda mengenal jagat jazz yang mungkin tidak dipelajari Sierra di bangku kuliah.

Kedekatan Sierra dengan Bubi tak hanya untuk urusan tampil di atas panggung. ”Di luar panggung, kami juga dekat, termasuk keluarga saya. Om Bubi sering mengajak makan karena kami sama-sama suka kuliner,” tuturnya.

Sierra sangat kehilangan ketika legenda jazz tersebut meninggal, Februari 2012. ”Aku kaget banget dan nangis waktu ditelepon. Beliau sudah enggak ada. Meskipun baru kenal 1,5 tahun, kesan tentang Om Bubi sudah begitu dalam,” kata Sierra.

(Nur Hidayati/Yulia Sapthiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com