Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 3 Desember 2012, 06:13 WIB

TANYA :

Dok, saya ingin bertanya apakah tindakan pemutihan gigi ke dokter itu bagus manfaatnya? Karena menurut pendapat teman-teman, pemutihan gigi itu justru akan menyebabkan kehilangan email gigi sehingga mudah keropos, apakah anggapan itu benar? Mohon penjelasannya, bagaimana sebaiknya dan seberapa sering melakukan pemutihan gigi? Terima kasih. 

(Haris, 21 tahun,  Medan)

JAWAB :

Hai Haris,

Tindakan pemutihan gigi yang dilakukan di tempat praktek Dokter Gigi, termasuk tindakan pemutihan gigi vital ekstrakorona atau disebut juga in-office bleaching. Pada tindakan ini, bahan pemutih gigi diletakkan di permukaan luar email gigi. Bahan yang paling umum digunakan untuk tindakan ini adalah hidrogen peroksida 30-35%. Setelah bahan pemutih diaplikasikan, proses selanjutnya adalah dilakukan pemanasan, penyinaran, kombinasi pemanasan-penyinaran, atau sama sekali tidak menggunakan pemanasan-penyinaran.

Tentu saja pemutihan gigi ada manfaatnya, yaitu untuk menanggulangi pewarnaan pada gigi, dan membuat gigi anda berwarna lebih cerah dengan menggunakan bahan kimia.

Namun perlu juga anda mengetahui efek samping yang dapat terjadi.

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah prosedur pemutihan gigi di tempat praktek Dokter Gigi, khususnya yang menggunakan penyinaran atau pemanasan adalah:
1.    Nyeri setelah prosedur (pulpalgia).
Gejala nyeri yang terus-menerus, dapat terjadi selama atau setelah prosedur dan menetap selama 24-48 jam. Intensitas pulpalgia berkaitan dengan durasi dan temperatur prosedur. Jika sensitif terhadap rasa dingin berlanjut, gunakanlah fluor topikal (yang dioles) dan pasta gigi pengurang sensitif.

2.    Kerusakan pulpa (kerusakan ruang saraf dan pembuluh darah pada gigi).
Walaupun beberapa peneliti tidak menemukan efek yang signifikan pada pulpa, prosedur pemutihan harus dilakukan hati-hati. Sebaiknya tindakan pemutihan tidak dilakukan pada rongga mulut yang memiliki gigi berlubang, dentin yang terbuka atau yang sudah dekat tanduk pulpa. Oleh karena itu, semua tambalan yang tidak baik harus diganti dulu dan gigi dengan tambalan yang besar merupakan kontraindikasi untuk tindakan pemutihan gigi.

3.    Kerusakan jaringan keras gigi.
Hidrogen peroksida dapat menyebabkan kerusakan morfologi dan struktur pada email, dentin, dan sementum menyebabkan jaringan keras gigi menjadi lebih mudah rusak dan dapat menyebabkan lubang gigi baru.

4.    Kerusakan mukosa.
Dapat terjadi ketika bahan pemutih berkontak dengan jaringan pada rongga mulut. Dapat timbul ulserasi dan sloughing karena adanya gelembung oksigen di jaringan. Umumnya jaringan akan terlihat berwarna putih tapi tidak akan meninggalkan jaringan parut. Pencegahannya adalah mengaplikasikan krim pelindung atau katalase, dan bila terjadi kerusakan mukosa, bilas dengan air yang banyak sehingga warna putihnya mereda.

Namun, anda tidak perlu khawatir, karena Dokter Gigi dapat melakukan tindakan pencegahan terjadinya efek samping paska tindakan pemutihan gigi. Misalnya pengaplikasian krim pelindung gusi selama prosedur pemutihan gigi, penggunaan bahan pemutih gigi dengan kandungan yang aman, dan menggunakan karet pelindung gigi dan gusi.
Sedangkan pencegahan terjadinya kerusakan email setelah tindakan pemutihan gigi, antara lain menggunakan bahan pemutih gigi dengan kandungan yang aman, serta mengaplikasikan fluor untuk mengembalikan mineral-mineral gigi yang hilang.

Perlu diingat bahwa, tidak semua pasien bisa langsung dilakukan tindakan pemutihan gigi. Pasien-pasien yang memiliki gigi berlubang dangkal, gigi berlubang dalam yang hampir mengenai ruang saraf dan pembuluh darah, gigi hipersensitif, dan terdapat tambalan yang buruk dan rusak, harus dilakukan perbaikan dan perawatan terlebih dahulu sampai kondisi giginya membaik.

Frekuensi melakukan tindakan pemutihan gigi di Klinik Dokter Gigi tidak boleh terlalu sering dan dalam jangka waktu yang berdekatan. Sebaiknya anda boleh melakukan pemutihan gigi kembali, setelah warna gigi anda berubah kembali seperti warna semula. Rata-rata waktu bertahannya warna gigi setelah tindakan pemutihan adalah 1 tahun, tergantung kebiasaan makan, minum dan merokok setiap pasien.

Anda dapat mendatangi Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi (Drg., SpKG) atau Dokter Gigi yang sudah memiliki sertifikasi untuk tindakan pemutihan gigi, supaya anda aman dan nyaman.

Demikian Haris, semoga cukup jelas.

Salam gigi sehat.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau