Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 22 Januari 2013, 09:42 WIB

TANYA :

Dok, Saya pernah melihat seorang penjual tanaman memakan selembar daun sirih (dikunyah dan ditelan). Dia bilang itu bagus untuk kesehatan dan dia sering melakukan itu. Pertanyaannya, apakah betul kebiasan itu menyehatkan badan (bukan hanya untuk gigi dan mulut)? Bagaimana kalau itu dilakukan setiap hari? Dan apakah ada efek sampingnya? Terima kasih dan mohon penjelasannya.

(Sugianto, 62, Jakarta)


JAWAB :

Bapak Sugianto yang baik,

Daun sirih dengan nama ilmiah Piper betle merupakan sebuah tanaman obat penting di Asia Tenggara. Daun sirih memiliki aroma yang khas karena mengandung minyak esensial yaitu fenol dan terpen. Berbagai fitokimia yang ditemukan di daun sirih, antara lain eugenol, metil eugenol, eucalyptol, asam stearat, dan sebagainya.

Menurut Asian Pacific Journal of Cancer Prevention tahun 2011, beberapa manfaat mengunyah daun sirih adalah untuk mencegah bau mulut, serta menjaga kesehatan gigi dan gusi. Batang dan daunnya juga bermanfaat untuk mengobati gangguan pencernaan, sembelit, batuk, dan asma. Sedangkan minyak esensial yang berasal dari daunnya bermanfaat sebagai antiseptik.

Berbagai penelitian pre-klinik juga telah membuktikan bahwa daun sirih memiliki sifat anti bakteri, anti gigi berlubang, anti jamur, anti larva, anti alergi, anti diabetes, dan anti inflamasi.

Terlepas dari kegunaannya, daun sirih sering disebut-sebut sebagai penyebab kanker di dalam rongga mulut. Namun, tidak sepenuhnya pernyataan itu benar. Sebab, kebiasaan yang ada di masyarakat adalah tidak hanya mengunyah daun sirih saja tetapi juga dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti pinang, kapur, dan tembakau. Bahan campuran tersebutlah yang diyakini sebagai penyebab utama terjadinya kanker di dalam rongga mulut, terutama tembakau.

Namun, perlu juga diketahui ternyata salah satu hasil penelitian pre-klinik menyebutkan bahwa daun sirih juga memiliki sifat anti kesuburan.

Untuk mendapatkan segala manfaat daun sirih, saya rasa tidak serta-merta kita harus mengunyah dan menelan daun sirih setiap hari. Sebab, kita tidak mengetahui tingkat kebersihan daun yang kita konsumsi, dan untuk mendapatkan manfaat yang spesifik bagi tubuh, diperlukan standar yang tepat bagi sebuah tanaman obat sekalipun. Jika tidak, dikhawatirkan justru akan menimbulkan efek negatif bagi tubuh.

Sebagai saran, saat ini sudah banyak produk-produk kesehatan yang berbahan baku daun sirih di pasaran, misalnya pasta gigi daun sirih. Didukung dengan teknik menyikat gigi yang tepat, penggunaan pasta gigi berdaun sirih ini dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi anda.

Sedangkan untuk kepentingan kesehatan bagian tubuh lainnya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan standar ekstrak daun sirih yang aman dan nyaman untuk dikonsumsi manusia.

Anda dapat bertanya lebih dalam mengenai daun sirih kepada dokter yang juga ahli pengobatan herbal.

Demikian Bapak Sugianto semoga dapat membantu.

Salam gigi sehat.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau