Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/04/2017, 20:09 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Pada tahun 2015, masyarakat dikejutkan oleh hasil penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kehidupan Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag).

Menurut data dari Puslitbang, angka perceraian di Indonesia selama tahun 2010-2014 naik 100.000 kasus dibandingkan lima tahun sebelumnya. Tren ini juga diprediksi akan terus meningkat.

Ui Birowo, Co-founder TigaGenerasi yang ditemui dalam peluncuran buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan di Jakarta, Kamis (13/4/2017), mengatakan, belakangan ini banyak pasangan yang bercerai.

"Ini disebabkan karena tidak ada komitmen saat pasangan merencanakan pernikahan," ujarnya.

Menurut dia, para pasangan ini biasanya memilih menikah karena faktor usia, terlalu lama berpacaran, atau terburu-buru ingin memiliki anak. Bahkan, tidak sedikit yang beralasan karena memiliki orangtua yang sudah berumur.

Padahal, pernikahan tidak hanya masalah teknis saja, tetapi masih banyak hal yang harus dipikirkan dalam mempersiapkan  diri sebagai fondasi rumah tangga yang harmonis.

Untuk itu, TigaGenerasi yang merupakan rumah konsultasi dan pusat informasi meluncurkan sebuah buku yang berjudul Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan.

Buku tersebut berisi informasi mengenai hal-hal yang dibutuhkan para calon pasangan suami istri yang tidak hanya dari sisi teknis saja, tetapi juga persiapan mental dan fisik yang perlu dilakukan sebelum membina rumah tangga.

Pembahasan dari buku ini pun memandang dari aspek psikologis, legalitas, ekonomi, kesehatan, dan acara pesta, mulai dari persiapan hinga usai acara berlangsung.

Sebab, untuk masuk ke jenjang pernikahan, para pasangan juga harus bisa meminimalkan masalah dan membuat persiapan yang matang, baik secara psikologis, mental, fisik, kualitas hubungan, kesehatan, hingga finansial.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke