Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, Diperbarui 23/02/2023, 07:35 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber The Spruce

“Kamu harus lebih banyak bersyukur,” itulah kalimat yang sering kita sampaikan pada anak. Kita mengatakan hal itu misalnya ketika anak saya merajuk minta mainan baru padahal di rumah dia sudah memiliki banyak mainan. Atau ketika dia merengek minta burger padahal di rumah sudah disiapkan makanan-makanan sehat.

Masalahnya sekedar berkata "kamu harus bersyukur" saja tidak cukup. Konsep bersyukur memang cukup sulit untuk dijelaskan pada anak.

Namun menurut Holly Holmer, pakar bidang pendidikan dan aktivitas anak, ada banyak cara mengajarkan anak bersyukur, antara lain dengan melalui contoh dan hal-hal sederhana, seperti 5 hal berikut:

Ucapkan terimakasih

Ajarkan anak mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang membantu dia sehari-hari. Baik terhadap asisten rumah tangga yang membantu dia menyiapkan pakaian, kepada satpam komplek yang membukakan pintu, atau kepada penjual makanan di kantin sekolah.

Jadikan ucapan terimakasih sebagai kebiasaan namun bukan basa basi. Biarkan anak mengambil waktu lebih lama saat mengucapkan terimakasih pada seseorang. Dengan begitu ucapan itu lebih bermakna karena terjadi interaksi.

Kata Dalai Lama: “Saat kita mengucap syukur dan berterimakasih, terkandung rasa hormat kita pada orang lain.”

Baca juga: 7 Cara Bersyukur Setiap Hari, Hidup Akan Lebih Bahagia

Beri contoh

Kita mungkin mengajarkan anak untuk berterimakasih. Tapi apakah kita juga memiliki kebiasaan yang sama?

Kita perlu berterimakasih bukan saja kepada teman-teman atau orang dewasa lain yang membantu kita, namun juga pada anak kita bila ia melakukan sesuatu yang baik. Hal itu menunjukkan bahwa kita mengetahui dan menghargai usaha mereka.

Ucapan, “Terimakasih ya kamu sudah belajar rajin” misalnya, akan membuat anak merasa senang bahwa usahanya dihargai. Dia pun akan belajar menghargai usaha orang lain.

Ungkapan terimakasih atau syukur juga perlu kita ucapkan untuk hal-hal yang kita miliki. Hal itu bisa kita sebutkan dalam doa makan bersama anak-anak, atau dalam berbagai kesempatan lain.

Soal ini ada kutipan indah dari Meister Eckhart: “Jika satu-satunya doa yang pernah kau panjatkan sepanjang hidupmu adalah ucapan terimakasih, maka itu sudah cukup.”

Membantu orang lain

Kegiatan membantu orang lain adalah cara yang sangat baik untuk menumbuhkan rasa syukur, karena orang yang membantu akan mendapatkan rasa senang terhadap apa yang dia lakukan.

Coba ajaklah anak-anak ikut kerja bakti, atau menyiapkan minuman bagi bapak-bapak yang bekerja bakti, tentu dia akan merasa bangga melakukannya.

Anak perlu tahu bahwa mereka bisa ikut menyumbangkan waktu dan tenaganya untuk membantu orang lain. Ini adalah pelajaran hidup yang penting.

Baca juga: Bersyukur Bisa Tingkatkan Kebahagiaan, Ini Alasannya...

Luangkan waktu bersama anak-anak

Meluangkan waktu bersama anak adalah sesuatu yang super penting karena hal itu memungkinkan kita memberi sesuatu yang berharga, yakni waktu kita.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau