Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memecahkan Rekor Marathon Lewat Tradisi dan Teknologi

Kompas.com - 04/05/2017, 23:10 WIB
Wisnubrata

Penulis

Jumlah sel darah merah akan bertahan hingga dua minggu setelah mereka meninggalkan daerah tinggi. Diharapkan pada saat harus memecahkan rekor di Monza, banyaknya sel darah merah ini memberi pasokan ekstra ke otot pelari.

Untuk memantau kondisi dan latihan, Wilkins dan Kirby mengunjungi mereka beberapa kali. Pengukuran-pengukuran dilakukan, seperti V02 max, berapa banyak cairan yang hilang saat mereka berlari, bagaimana kemampuan otot mereka menyimpan tenaga dan lainnya. Selama berlatih, para pelari juga dilengkapi jam GPS dengan pencatat detak jantung. Data-data itu dikirimkan pada para ilmuwan untuk memperoleh gambaran perkembangan para pelari.

Dengan tradisi lari yang sudah mengakar ditambah latihan rutin dan pendekatan ilmiah, para pelari ini membutuhkan satu hal lagi untuk memecahkan rekor, yakni sepatu yang tepat. Nike telah mempersiapkan sepatu khusus yang dirancang dengan teknologi mutakhir bagi mereka, yakni Nike Zoom Vaporfly Elite.

Baca: Inikah Sepatu Marathon Tercepat di Dunia?

“Dengan gabungan hal-hal di atas, tradisi dan teknologi, para pelari berkesempatan mencapai rekor yang belum pernah terjadi,” ujar Wilkins. “Yang harus mereka lakukan sekarang adalah berlari sejauh 42 kilometer dengan kecepatan 21,08 kilometer per jam.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com