Anda tentu tahu bahwa memiliki lemak berlebih di sekitar pinggang merupakan kabar buruk bagi jantung. Namun ada risiko lain yang tak kalah serius yakni kanker. Ukuran pinggang kita ternyata bisa memprediksi risiko terkena kanker, demikian hasil analisa yang dimuat di British Journal of Cancer.
Setelah mempelajari data-data dari tujuh penelitian terpisah yang melibatkan 43.000 orang, para peneliti menyimpulkan bahwa orang dengan ukuran pinggang sekitar 10 cm di atas rata-rata (yakni 91,5 cm baik pria maupun wanita), 13 persen lebih mungkin terkena kanker yang terkait kegemukan 12 tahun kemudian.
Kanker yang terkait kegemukan itu termasuk kanker usus besar, esophagus, perut atas, hati, ginjal, dan kantung empedu.
Peningkatan risiko kanker jenis tersebut terjadi saat lingkar pinggang mencapai 101 cm, ungkap pimpinan riset Heinz Freisling, Ph.D.
Para peneliti juga menemukan bahwa Indeks Massa Tubuh atau BMI, ukuran lingkar pinggul, dan rasio pinggul ke pinggang juga bisa menjadi penentu munculnya kanker terkait kegemukan itu.
“Penelitian ini memberi pemahaman lebih soal bagaimana bentuk tubuh bisa meningkatkan risiko terkena kanker,” ujar Freisling.
Lalu mengapa lingkar pinggang menjadi hal yang perlu diperhatikan? Menurut peneliti, bagian ini adalah penanda pusat kegemukan, yang menunjukkan berapa banyak lemak yang menggantung di sekitar perut. Jenis lemak di sini tergolong sebagai lemak yang membahayakan.
Lemak yang berlebihan bisa memicu kanker lewat berbagai cara. Salah satunya, ia bisa menyebabkan kenaikan insulin dan memicu inflamasi tingkat rendah, yang lama-lama berujung pada kanker.
Baca: Remaja Pria dengan Obesitas Lebih Berisiko Kanker Liver
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.