"Sepertinya yang lebih aktif memang pergelangan dan tangan, tetapi sebenarnya dibutuhkan otot bagian lengan atas, pundak, dan punggung untuk mengontrol dan menstabilkan tali," kata Michele Olson, profesor kedokteran olahraga.
Menurut dia, jika dibandingkan dengan lari atau olahraga kardio lainnya, lompat tali adalah latihan total untuk seluruh tubuh.
Manfaat lain adalah untuk tulang. Semua olahraga yang memberi tekanan pada tulang akan meningkatkan kepadatannya. Itu sebabnya penelitian menemukan, wanita muda yang rutin melakukan lompat tali memiliki peningkatan kepadatan tulang pada kaki dan bagian punggung bawah.
Meski lompat tali terlihat sepele, tetapi ini bisa jadi olahraga yang berat karena itu perlu berhati-hati.
"Tergantung pada intensitasnya, lompat tali bisa jadi olahraga berat. Jika bobot Anda kelebihan 22 kilogram dari berat normal, maka lompat tali tidak dianjurkan," kata Church.
Apabila Anda tidak termasuk kegemukan, maka mulailah lakukan lompat tali secara bertahap. Misalnya dari olahraga rutin Anda tambahkan 5 menit melakukan lompat tali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.