Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2017, 23:14 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

7. Masalah klimaks

Pria sering kali tidak dapat mencapai orgasme setelah melakukan seks terlalu sering dalam waktu berdekatan. Ini adalah reaksi normal dan Anda tidak perlu khawatir akan hal itu. Ini biasanya terjadi akibat kelelahan atau berkurangnya jumlah sperma atau tingkat air mani. Tubuh membutuhkan waktu untuk mengisi ulang sebelum Anda kembali melakukan seks.

Baca juga: Seberapa Sering Sebaiknya Pria Mengalami Ejakulasi?

8. Penurunan penglihatan

Meski mungkin terdengar aneh, namun itu pernah terjadi pada banyak orang. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah di mata pecah selama aktivitas seksual. Anda tidak perlu khawatir untuk hal ini, karena ia akan sembuh dengan sendirinya dan akan menjadi normal kembali seiring waktu berjalan.

9. Otot tegang

Seperti aktivitas fisik lainnya, aktivitas seksual dapat menyebabkan otot tegang. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bahkan imobilitas. Anda mungkin diminta untuk membatasi aktivitas sementara waktu hingga Anda kembali pulih.

10. Kelelahan

Meskipun bukan efek yang berbahaya, namun hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda. Anda tidak akan mampu menjalani hidup dalam kelelahan. Berhubungan seks beberapa kali sehari akan menguras seluruh energi Anda dan membuat Anda merasa lelah. Selama aktivitas seksual, tubuh melepaskan norepinefrin, epinefrin, dan kortisol yang meningkatkan denyut jantung dan memicu pelepasan glukosa dalam darah. Semua kegiatan ini melelahkan, terutama jika dilakukan terlalu sering.

11. Rambut rontok

Berhubungan seks meningkatkan tingkat dihydrotestosterone (DHT) di dalam tubuh. Hormon ini akan menyebabkan rambut rontok, karena ia dapat membunuh folikel rambut dan menyebabkan pola kebotakan pada pria.

Baca juga: 12 Kondisi yang Menyebabkan Rambut Rontok

12. Imunitas lemah

Kekebalan Anda dapat melemah jika melakukan seks terlalu sering. Hormon prostaglandin E-2 dilepaskan ke dalam aliran darah saat berhubungan seks. Hormon ini dapat menyebabkan masalah seperti melemahnya kekebalan tubuh, rusaknya jaringan, nyeri saraf dan otot, serta kurangnya rangsangan seksual jika diproduksi secara berlebihan.

13. Serangan jantung

Meskipun hal ini jarang terjadi, ada beberapa situasi ketika seseorang menderita serangan jantung selama hubungan seksual. Meskipun seks baik untuk jantung Anda, karena ia sama dengan olahraga kardiovaskular, namun Anda harus melakukannya dengan mempertimbangkan bahwa Anda atau pasangan Anda memiliki riwayat jantung.

14. Penis patah

Meskipun penis tidak bertulang, namun penting untuk diketahui bahwa penis juga bisa mengalami fraktur atau “patah”. Jika Anda mengalami penis patah, Anda biasanya akan mendengar suara gemeretak yang diikuti dengan hilangnya ereksi. Ini biasanya mengakibatkan bengkak di pangkal penis atau skrotum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com