Belakangan, salinan perintah DNR terhadap pasien tersebut berhasil ditemukan dari Departemen Kesehatan, Negara bagian Florida.
Para dokter tentu merasa lega, karena pilihan mereka untuk "menghormati" tato DNR itu sesuai dengan surat resmi tentang perintah DNR.
Kasus ini mengingatkan pada kejadian serupa di Miami tahun 2012, saat seorang pria dengan tato DNR di dada dilarikan ke ruang gawat darurat.
Namun, dalam kejadian itu paramedis dapat segera memperoleh konformasi bahwa tato itu tak mencerminkan permintaan yang sebenarnya.
Tato DNR di dada pria 59 tahun itu tak lebih dari hasil taruhan yang dia buat saat bermabuk mabukan di masa mudanya.
Dalam praktiknya, DNR memang kerap menjadi sebuah keputusan yang sulit, yang kerap memunculkan dilema etika bagi perawat ataupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang terlibat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.