Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Menyusui Tetap Merokok, Amankah bagi Bayi? Apa Risikonya?

Kompas.com - 04/12/2017, 17:24 WIB

Riset lain menyebutkan, bayi dengan ibu dan juga ayah yang merokok, memiliki potensi tujuh kali lebih besar untuk meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Lalu, anak-anak dari orangtua merokok tercatat memiliki rekor kunjungan ke dokter, 2-3 lebih banyak dibanding anak dengan orangtua tak merokok.

Biasanya keluhan yang umum muncul adalah infeksi pernafasan, atau penyakit terkait alergi.

Selain itu, anak-anak yang terpapar asap pasif di rumah memiliki kadar HDL rendah. HDL adalah kolesterol baik yang membantu melindungi manusia dari penyakit arteri koroner.

Baca juga : Berhenti Merokok Bikin Kulit Wajah Pria Lebih Segar

Sebuah studi menemukan, anak yang tumbuh di rumah di mana kedua orangtuanya merokok, dapat melipatgandakan risiko anak terkena kanker paru-paru di kemudian hari.

Apa pengaruh rokok terhadap ASI?

Sebuah riset menunjukkan, ibu dengan kebiasaan merokok cenderung menyapih anaknya lebih awal.

Selain itu, ada pula laporan yang menyebutkan, ibu merokok memiliki tingkat produktivitas AS yang terus menurun.

Kemudian, seperti yang telah disebutkan di atas, tingkat prolaktin pada ibu yang merokok menjadi lebih rendah. Padahal, hormon ini diperlukan untuk produksi ASI.

Baca juga : Ayah Tepergok Merokok, Satu Keluarga Diturunkan dari Kereta Api

Studi yang dilakukan di tahun 2004, menunjukkan bahwa ibu merokok yang tinggal di daerah dengan kekurangan yodium ringan sampai sedang memiliki lebih sedikit yodium dalam ASI.

Padahal yodium diperlukan untuk fungsi tiroid bayi. Sehingga, penyusun penelitian itu, menyarankan agar ibu menyusui yang merokok mempertimbangkan untuk menggunakan suplemen yodium.

Meski merokok kerap dikaitkan dengan masalah turunnya produktivitas ASI, namun hal itu bisa juga terjadi karena pengelolaan laktasi yang buruk, daripada penyebab fisiologis.

Dokter Lisa Amir, dalam sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2001, menyimpulkan, meskipun ada bukti konsisten wanita yang merokok menyusui bayinya untuk durasi yang lebih pendek, tapi bukti mekanisme fisiologisnya tidak kuat.

Cara meminimalisasi risiko rokok terhadap bayi

Seperti dikemukakan di atas, kondisi "tak bisa meninggalkan rokok" tidak pernah menjadi alasan kuat bagi ibu untuk memilih tak memberi ASI kepada buah hatinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com