Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlambat Proses Penuaan dengan Mengurangi Kalori

Kompas.com, 22 Desember 2017, 09:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com — Penuaan sangat mudah "dibaca" lewat kulit, bukan hanya garis-garis kerutan, tapi juga kulit terlihat kusam dan hilang kekenyalannya. Kondisi tersebut tidak bisa dicegah, namun masih bisa diperlambat. Salah satunya lewat pola makan yang sehat.

Menurut Rozalyn Anderson dari Universy of Winconsin-Madison membatasi asupan kalori bisa menunda tanda-tanda penuaan.

"Salah satu hal yang terkadang dilewatkan orang adalah fakta menakjubkan bahwa penuaan dapat diubah. Penelitian pembatasan asupan kalori membuktikan hal ini,” ujar Anderson.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengasup kalori 25 persen lebih sedikit dalam sehari bisa menjadi kunci untuk tetap terlihat awet muda.

Bagi perempuan, asupan itu setara dengan mengurangi 500 kalori per hari, artinya tetap memenuhi asupan total 1.500 kalori, daripada yang direkomendasikan 2.000. 

Sementara untuk pria, berarti hanya mengasup 1.875 kalori sehari, bukan 2.500 kalori yang disarankan untuk pria.

Diet puasa, seperti diet 5:2, di mana seseorang selama 2 hari dalam seminggu membatasi kalori harian, memicu ragam tanggapan dari para ahli.

Banyak yang berpendapat bahwa puasa bukanlah solusi jangka panjang, karena berat badan akan kembali bertambah ketika berhenti. Kendati demikian, Anderson mengatakan percobaan klinis pertama yang melihat efektivitas puasa pada seseorang membuktikan bahwa metode tersebut dapat menangkal tanda-tanda penuaan.

Ide ini pertama kali muncul sekitar 80 tahun dalam penelitian terhadap hewan pengerat. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, karena perkembangan teknologi, ilmuwan membuat lompatan besar dalam mengidentifikasi penyebab dari penuaan. Mereka mengidentifikasi proses di dalam sel tubuh yang berkontribusi pada naiknya risiko berbagai penyakit terkait dengan penuaan. 

Nah, bila selama ini pembatasan kalori dipercaya dapat mencegah penuaan pada hewan, kini banyak temuan bahwa hal itu juga bisa berfungsi pada manusia.

"Hebatnya, pembatasan kalori terbukti efektif dalam menunda penuaan pada banyak spesies dan hasilnya pada manusia terlihat sama menjanjikannya.”

Anderson mengeksplorasi masalah ini dalam terbitan terbaru di Journal of Gerontology. Sebuah studi klinis pertama bahkan sudah dilakukan pada manusia untuk mengetahui efek dari pembatasan kalori.

Para ilmuwan di tiga lokasi di Amerika Serikat mengungkapkan bukan puasa saja yang dapat ditoleransi pada manusia, namun pembatasan kalori.

Mereka yang membatasi kalori—mengasup kalori 25 persen lebih sedikit dalam sehari—melihat peningkatan usia biologis mereka sebesar 0,11 tahun. Sebagai perbandingan, mereka yang mengasup kalori secara normal sesuai pedoman pola makan, usia biologisnya rata-rata 0,71 tahun.

Para ahli mengatakan bahwa studi pertama ini telah membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut untuk melihat bagaimana diet puasa dapat mencegah penuaan.

"Pada akhirnya, apa yang ditunjukkan oleh penelitian ini adalah bahwa apa yang Anda makan memengaruhi bagaimana penuaan dan tidak semuanya adalah kabar buruk.”

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau