Tentunya kita tak ingin dianggap sebagai orang yang kasar dan tidak peduli, bukan?
7. Membungkuk
Berdirilah dengan tegak. Beberapa kebiasaan buruk terkadang membuat tubuh kita menjadi bungkuk, misalnya membungkuk saat menulis atau duduk.
Dilansir dari Psychology Today, membungkuk membuat kita terlihat tidak percaya diri dan berakibat buruk bagi punggung kita. Jadi, mulai saat ini berdirilah dengan tegak. Cara ini tidak hanya memperbaiki citra Anda tetapi juga kesehatan.
Baca :6 Bahasa Tubuh yang Mendatangkan Kebaikan Hidup
8. Tidak melakukan kontak mata
Mata adalah cerminan hati.
Sharon Sayler, penulis buku What Your Body Says (And How to Master the Message) mengatakan bahwa kontak mata yang ideal adalah kontak mata yang sekilas bukan kontak mata yang lama dan tajam.
Menatap terlalu lama bisa membuat siapa pun yang Anda ajak bicara merasa tidak nyaman. Di sisi lain, menghindari kontak mata juga menunjukkan rasa jijik atau kurang percaya diri.
9. Terlalu pendiam
Diam dan mendengarkan apa yang diucapkan lawan bicara memang bagus. Tapi, terlalu tenang dalam percakapan juga membuat orang lain merasa tidak nyaman. Atau justru, menunjukan rasa ketidak tertarikan kita.
Sebagai gantinya, cobalah untuk bercermin pada orang yang Anda ajak bicara. Bukan berarti Anda harus meniru gerakan mereka. Ini justru membuat mereka tersinggung.
Namun, salinlah beberapa isyarat dan ungkapan mereka secara halus.
Dilansir dari Psychology Today, Dr Jeff Thompson mencatat bahwa bercermin pada lawan bicara akan membuat orang menganggap Anda positif dan persuasif.
Ini memang bukan hal yang mudah. Apalagi, jika Anda bukanlah orang yang ekspresif. Tapi, Anda tetap harus mencobanya untuk memperbaiki citra diri.
Baca :Bahasa Tubuh yang Menandakan Seseorang Berbohong
10. Ketidaksesuaian komunikasi verbal dan nonverbal
Anda mungkin mengatakan semua hal dengan cara yang benar. Namun, jika bahasa tubuh dan kata-kata tidak sesuai, itu hanya akan membuat orang lain salah persepsi.
Para periset dari Sacred Heart University, Amerika Serikat, telah meneliti fenomena ini. Dengan menggunakan pasangan yang sudah menikah sebagai sampelnya, periset menukan bahwa ketidak sesuaian antara kata-kata dan sinyal telah membawa beban pesan emosional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.