Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2018, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Makanan yang biasanya dipilih sebagai menu sarapan biasanya adalah yang memberi energi lebih namun tidak terlalu berat, misalnya saja roti isi, sereal, atau pun bubur. Jarang ada yang menjadikan pizza sebagai menu makan pagi.

Padahal, makanan dari Italia yang lezat ini ternyata cocok dikonsumsi kapan saja sepanjang hari. Menurut Jason Bull, direktur penjualan Eurostar Commodities dan managing director Bite UK, tidak ada waktu yang lebih baik selain sarapan untuk menikmati sepotong pizza.

"Nilai gizi pizza pada umumnya adalah karbohidrat. Biasanya, karbohidrat adalah makanan terpenting setiap hari. Anda membutuhkan asupan karbohidrat," ucap Jason.

"Banyak orang tidak mau makan pizza untuk sarapan pagi karena menganggapnya tidak sehat," tambahnya.

Jason juga mengatakan di negeri asalnya pizza memiliki konsep kuliner yang berbeda. "Di sana mereka makan pizza setiap saat sepanjang hari dan ada pizza yang berbeda untuk waktu yang berbeda sepanjang hari," ujarnya.

Jason menjelaskan bahwa di Roma, sarapan biasanya menggunakan menu yang bernama pizza impala, jenis pizza di mana Anda mendapatkan 90 persen air ke dalamnya jika menggunakan tepung yang benar.

"Sangat tipis dan renyah. Mengandung daging rendah lemak, sayuran mentah dan keju rendah lemak dan hal-hal seperti itu di atasnya," papar Jason.

Pizza jenis ini dijual dalam bentuk per potong dan pembeli cukup membayar sesuai berat pizza yang dibelinya. Pizza jenis ini berbeda dengan pizza yang biasa dikonsumsi saat malam hari.

Baca :5 Hal yang Bisa Terjadi Jika Anda Tidak Sarapan

Jason memprediksi di tahun 2018 akan melihat revolusi pizza. Menurutnya makanan tersebut sebagai menu makanan pagi yang sesuai dengan cara mengubah komposisi bahan-bahannya dan tepung yang digunakan.

"Kami telah mengembangkan pizza khusus untuk sarapan pagi, jadi alih-alih menggunakan tepung gandum biasa, kami menggunakan tepung utuh dan gandum hitam yang rendah gluten dan seratnya tinggi," tambahnya.

Menurutnya, pizza bebas gluten juga mengandung protein dan serat tinggi sehingga menyehatkan tubuh.

Sebagai pemasok bahan, Jason menjelaskan ini adalah hal yang sangat baru namun ia memprediksi akan populer pada 2018.

Tren lain yang diingat oleh Jason untuk tahun yang akan datang adalah pizza berwarna-warni yang tidak hanya terletak pada topping.

"Pizza yang dasarnya terbuat dari tepung nabati akan menjadi tren 2018. Selain bebas dari gluten, pizza akan muncul dengan menggunakan bahan alami," ucapnya.

Jason mengatakan bahwa tepung alternatif untuk pizza nantinya akan menggunakan bit dan bayam yang akan menciptakan warna ungu dan hijau yang menawan.

Selain bentuk pizza yang lebih menggoda, rasa yang lezat juga akan memuaskan pecinta makanan sehat, terutama bagi anak-anak.

"Ini tentang mengambil sesuatu sebagai makanan pokok dan membuatnya lebih sehat dan bermanfaat bagi orang," papar Jason.

Bite UK adalah perusahaan sejenis Eurostar Commodities Ltd yang didedikasikan untuk pengembangan, pembuatan dan ritel produk makanan ringan yang bebas dari makanan sehat dan rendah kalori serta lemak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com