Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Penyakit Berbahaya akibat Makan Daging Anjing...

Kompas.com - 22/02/2018, 15:53 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Kendati demikian, ada pula tanda-tanda yang menggambarkan bahwa praktik keji tersebut kian menurun dan tak populer lagi.

Salah satunya di China. Sebuah polling di tahun 2016 memperkirakan ada 70 persen warga di negeri itu yang tak pernah mencicipi daging anjing.

Sementara, polling di Korea Selatan menunjukkan mayoritas warga kadang-kadang menyantap daging anjing.

Kaum muda di Korsel mengaku mereka kebanyakan terpaksa menyantap daging anjing, karena desakan keluarga dari generasi yang lebih tua.

Penyakit

Sementara isu tentang penyiksaan hewan menjadi hal yang tak terbantahkan dalam kasus ini, ada juga kekhawatiran tentang ancaman penyakit bagi para penyantap daging anjing.  

1. Rabies

Salah satu bahaya terbesar dari daging anjing adalah penyebaran rabies kepada manusia.

Dikutip dari laman onegreenplanet.org disebutkan, di Filipina, sekitar 10.000 anjing dan 300 orang mati karena rabies setiap tahun. 

Meskipun ada upaya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengatasi penyebaran virus ini, namun hasilnya tetap tak sebanding.

Kebijakan vaksinasi anjing secara massal, tak sebanding dengan laju perdagangan anjing yang melintasi perbatasan internasional. Kondisi ini membuat upaya pencegahan rabies menjadi kian sulit.

Sebuah data lama di tahun 2008 menyebutkan, 20 persen anjing di rumah pemotongan hewan di Hoai Duc, Vietnam terjangkit rabies.

Ini jelas menjadi perhatian utama ketika penyakit berbahaya dan mematikan semacam ini dapat menyebar dengan mudah.  

2. Penyakit Lain

Ada sejumlah penyakit dan infeksi lain yang terkait dengan daging anjing yang bisa membahayakan kesehatan manusia.

Baca juga: Kurang Makan Daging, Pria Rentan Alami Kebotakan Dini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com