Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2018, 14:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Alodokter

Umumnya, madu yang dijual di pasaran adalah madu yang terpasteurisasai, yaitu dipanaskan lebih dulu hingga sekitar 70 derajat celcius selama setengah menit untuk kemudian didinginkan.

Proses yang disebut pasteurisasi ini kurang lebih serupa dengan pasteurisasi susu.

Pemanasan ini berperan mencegah fermentasi dengan membunuh sel-sel jamur, serta membuat madu dapat cair lebih cair dengan memperlambat proses kristalisasi.

Berikut hal-hal lain yang perlu diwaspadai saat akan mengonsumsi madu untuk ibu hamil:

Terkadang kita dapat menjumpai madu mentah yang tidak dipasteurisasi.

Madu ini biasanya terdapat di pasar tradisional ataupun peternakan lebah. Meski demikian, tidak seperti susu, daging ataupun keju mentah, madu yang tidak dipasteurisasi tidak akan mendatangkan risiko listeriosis.

Baca juga: Kenali Perbedaan Sindrom Iritasi Usus Besar dengan Sakit Maag

Listeriosis adalah keracunan akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri listeria monocytogenes.

Keracunan ini dapat berbahaya bagi ibu hamil karena menyebabkan kelahiran prematur, infeksi pada bayi baru lahir, bayi meninggal dalam kandungan, hingga keguguran.

Walau begitu, jika ragu, dianjurkan tidak mengonsumsi madu mentah untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Pasalnya, belum ada penelitian tentang keamanan madu mentah untuk ibu hamil.

Selain itu, beberapa jenis madu dari tanaman jenis rhododendron juga pernah dilaporkan beracun.

Cermati juga labelnya untuk mengetahui apakah madu tersebut sudah terpasteurisasi dan mendapat sertifikasi BPOM.

Meski ibu hamil yang mengidap diabetes gestasional masih dapat mengonsumsi madu, tapi hal yang perlu diwaspadai adalah madu dengan kandungan fruktosa yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

Baca juga: Lensa Kontak Pintar, Mampu Pantau Kadar Gula Darah

Hal ini perlu diwaspadai pada ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan dan suplemen tertentu yang berdampak pada kadar gula darah.

Beberapa orang juga dapat mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi madu, dengan berbagai gejala seperti susah menelan, batuk, asma, dan gatal-gatal.

Juga bisa terjadi sesak napas, radang paru, perubahan suara, pembengkakan pada kulit, bersin-bersin, hingga kondisi yang mengancam nyawa.

Pada ibu hamil yang mengalami gangguan perdarahan, madu dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Waspadai konsumsi madu pada ibu hamil yang sedang mengalami sakit perut, gangguan sistem saraf, serta penyakit jantung.

Jika masih ragu untuk mengonsumsi madu untuk ibu hamil, ada baiknya mengonsultasikannya ke dokter, terutama jika kita ingin mengonsumsi obat bersamaan dengan madu.

Baca juga: Redakan Batuk dan Jerawat, Kenali Manfaat Alami Madu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com