JAKARTA, KOMPAS.com - Anemia atau kekurangan sel darah merah merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi di masyarakat.
Hanya saja, banyak yang tidak sadar dirinya terkena penyakit ini karena gejalanya yang mirip gejala sakit umum.
Ibu merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terkena anemia.
"Ibu hamil berisiko mengalami anemia karena harus share zat besi dengan bayinya," kata Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Prof. Dr. Endang L. Achadi, Kamis (26/4/2018).
Padahal, ibu yang anemia bisa 'mewariskan' penyakit tersebut pada anak. Dampaknya, produktivitas dan kecerdasan anak bisa berkurang dikarenakan organ-orang tubuh yang akan berfungsi kurang optimal karena kurangnya aliran oksigen.
Baca juga : Ibu Hamil Idap Anemia Berisiko Kurangi IQ Bayinya
Para ibu pun dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet tambah darah untuk menjaga produksi sel darah merah.
Namun, apakah tablet tambah darah berbahaya jika dikonsumsi oleh ibu hamil dalam jangka panjang?
Dr. Endang menjelaskan, secara umum ibu hamil harus berhati-hati saat mengkonsumsi obat. Terutama pada trimester pertama kehamilan dimana cikal bakal bayi mulai terbentuk.
Namun, ia menegaskan cacat atau tidaknya bayi bukan dipengaruhi tablet tambah darah. Kekurangan asam folat lah yang justru bisa membuat pembentukan janin tak sempurna.
"Seorang ibu hamil pada delapan minggu pertama kalau kekurangan asam folat bisa cacat anaknya," kata Dr. Endang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.