Viral tidak selalu menjadi indikator yang baik tentang hal-hal yang penting.
Menurut laporan terbaru, kebohongan seringkali menyebar lebih cepat dan lebih jauh dari kebenaran.
Konten viral yang dibagikan berulang kali sering didasarkan pada hal-hal yang tidak akurat.
Alih-alih konten yang dinilai kritis, orang sering berbagi artikel berita (palsu) karena alasan pribadi.
Alasan tersebut bisa karena mereka menyukai pembawa pesan, artikel itu membahas tentang bias politik mereka, judulnya provokatif, atau hanya karena semua orang melakukannya.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada satupun motif yang menjamin kebenaran berita.
Oleh karena itu, kita harus membagikan tautan berita secara selektif dan hati-hati.
4. Verifikasi sumber dan konteks
Ciri paling mencolok dari berita palsu adalah ketiadaan sumber.
Berita palsu ini mampu bertahan di tengah masyarakat karena kita terus-menerus dihujani oleh informasi ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.