Di bawah kendala kognitif, orang sering membaca tanpa rasa curiga atau tidak memperhatikan dengan seksama.
Selain itu, ketika sumbernya ada atau dibuat ada, artikel ini biasanya diolah dengan teknik yang tinggi untuk memanipulasi berita.
Banyak orang yang hidup dengan menyebarkan berita hoaks dan dibayar. Mereka ini cukup terlatih membuat orang menjadi percaya.
Tapi, mereka sebenarnya tidak memiliki pengetahuan cukup dalam masalah yang terjadi.
Meskipun terdapat fakta yang bisa diverifikasi - misalnya kutipan faktual - biasanya disajikan di luar konteks.
5. Jangan terlalu percaya dengan berita yang beredar di media sosial
Media sosial bukan situs berita yang terjamin kebenarannya.
Media sosial memungkinkan semua orang, termasuk kelompok tertentu dan juru kampanye politik untuk menyampaikan informasi yang terlihat seperti hal nyata.
Selain itu, banyak mesin pintar yang bisa menyesuaikan dengan perilaku klik yang kita lakukan sebelumnya dan keterlibatan kita dengan konten, sehingga kita jadi lebih mudah percaya.
Dengan banyaknya berita palsu yang beredar, media sosial apapun bukanlah sumber berita yang akurat.
Jadi, cobalah untuk menemukan konten berita yang andal dan akurat dari situs yang bisa dipercaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.