Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2018, 09:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Refinery29

Nostalgia restoratif cenderung menginspirasi kita kembali dan berubah untuk membentuk kembali apa yang terjadi di masa lalu.

Sementara noatalgia reflektif mengharuskan kita menerima memori apapun yang pernah terjadi.

Setiap orang bisa mengalmi keduanya, tapi nostalgia restoratif cenderung lebih membuat sedih.

Contohnya, ketika musim hujn selalu membuatmu mengingat mantan kekasih yang kini kamu benci karena dulu sering pergi bersama ke suatu tempat. Atau, ketika mengunjungi kampus membuatmu mengingat hal-hal bodoh yang pernah kamu lakukan ketika mabuk.

Baca juga: Masa Depan Lebih Cerah dengan 3 Fundamental Hidup Ini

Pada dasarnya, jika kita mengingat bagaimana perasaan dan reaksi saat mengalami hal buruk di masa lalu, kita akan cenderung tidak memiliki memori positif.

Jika kamu termasuk seseorang yang cenderung kecewa saat mengingat memori tertentu, cara termudah adalah mengubah memori, yakni dengan memikirkan orang-orang yang sangat dekat denganmu pada waktu tersebut.

"Yang membedakan memori sebagai nostalgia adalah peran-peran penting dari kehadiran dan dukungan keluarga atau teman dekat saat kita mengalami masa sulit," kata Dr. Batcho.

Orang yang gemar bernostalgia cenderung mengingat hal-hal yang melibatkan orang lain, baik memori sedih atau memori yang membuat stres.

Contohnya, ketika kita mengingat bagaimana keluarga membuat kita berasa nyaman saat kita ditinggal oleh sosok kakek. Mereka lebih membuat kita merasa nyaman, ketimbang membiarkan kita berlarut dalam kesedihan karena rasa kehilangan.

Nostalgia tak selalu menyenangkan.  Hal terpenting yang perlu diingat adalah kita tidak bisa mengubah masa lalu namun kita bisa mengubah cara pandang terhadap masa lalu sambil menatap ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com