Kebiasaan makan di luar dan memesan makanan dari luar menjadi beberapa alasan masyarakat Indonesia mengkonsumsi makanan berlebih. Apalagi, sejumlah restoran dan tempat makan gemar memberikan promosi.
"Kebiasaan makan di luar, lalu extra food menjadi upsize, pesan makanan dari luar, itu bisa menambah hampir 43 persen kalori harian," tuturnya.
Baca juga: Menakar Kandungan Gizi dari Tren Rice Bowl
3. Makanan yang beragam
Di satu sisi, variasi makanan membuat kita lebih leluasa dalam memilih. Namun, di sisi lain, pemilihan makanan yang salah justru kurang baik bagi kesehatan.
Aldis mencontohkan tren nasi mangkuk alias rice bowl. Rice bowl bisa menjadi opsi makanan sehat jika "topping"-nya terdiri dari makanan sehat. Namun, banyak varian rice bowl yang diisi lauk kurang sehat serta tak memenuhi pedoman gizi seimbang.
Saran untuk memenuhi gizi seimbang setidaknya terdiri dari seperempat karbohidrat, seperempat lauk dan porsi sisanya adalah sayuran atau campuran dengan buah.
Aldis menambahkan, banyaknya inovasi makanan seharusnya juga bisa semakin mendukung pola makan sehat.
Ia mencontohkan, mulai dari tren Golden Latte (latte emas) yang berbahan dasar kunyit, hingga ragam makanan berbahan dasar charcoal atau arang.
"Inovasi dunia makanan secepat itu, lho. Jadi enggak heran jika makanan semakin bervariasi. Menjadi ironis kalau makanan justru makin tidak sehat," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.