Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Celana Dalam "Pintar" dengan Piranti Bluetooth, untuk Apa?

Kompas.com - 03/09/2018, 17:09 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Mampukah keberadaan celana dalam "pintar" menolong orang-orang dengan persoalan kandung kemih untuk menyadari manfaat besar dari latihan otot panggul? 

Sebuah rencana penelitian di National University Hospital (NUH) Singapura ingin membuat penemuan baru celana dalam "pintar" bisa membantu para penderita masalah kandung kemih.

Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan untuk menahan urin di tengah aktivitas, seperti melompat, bersin, batuk, atau saat mengangkat benda berat.

Dikembangkan oleh perusahaan teknologi Belanda, LifeSense Group, celana dalam berteknologi tinggi ini menggunakan kombinasi material yang menyerap, sensor Bluetooth, yang dipadukan dengan aplikasi program latihan.

Dengan demikian, para penderita "kebocoran urin" dapat melakukan serangkaian latihan untuk otot panggul, dan memantau kemajuannya, demi memperbaiki persoalan yang dideritanya.

Celana dalam ini dibuat dalam dua versi, baik untuk wanita dan pria, yang diberi nama julukan Wil dan Carin. 

Baca juga: Sering Kencing, Gejala Infeksi Ginjal hingga Gangguan Prostat

Laman Today Online memberitakan, proses perekrutan responden untuk penelitan NUH ini akan dilakukan mulai bulan Oktober mendatang.

Diperkirakan riset ini akan memakan waktu selama dua tahun.

Demikian dikatakan Doktor Fiona Wu, salah satu konsultan di departemen urologi, Rumah Sakit NUH. 

Disebutkan, akan ada sekitar 50 pasien, baik yang merupakan pasien di RS NUH, maupun penderita yang dirujuk ke NUH Urology Centre, akan direkrut.

Selama masa percobaan, seluruh peserta akan dipantau melalui sebuah aplikasi yang terkoneksi dengan celana dalam "pintar" tersebut, yang dikoneksikan melalui piranti Bluetooth yang bisa dilepas pasang.

Dengan bantuan piranti tersebut, akan terdeteksi kondisi kebocoran urin yang dialami pasien dalam kondisi real time.

Celana dalam ini dibuat dengan bahan yang cepat kering, yang diperkirakan mampu meyerap 10ml cairan setiap kali terjadi kebocoran, dan bisa menampung 100ml cairan selama masa 24 jam.

Dengan demikian, para penderita masalah saluran kemih dapat tetap nyaman melewati hari mereka dengan celana dalam yang terasa kering.

Begitu penjelasan dari Doktor Valer Pop, yang menjabat sebagai Chief Executive dari LifeSense Group.

Baca juga: Infeksi Kandung Kemih, Penyakitnya Pengantin Baru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com