Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2018, 23:01 WIB
Dendi Ramdhani,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Maksimalkan fitur-fitur yang tersedia untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membuat mereka lebih dekat dengan bisnis kita. Salah satunya dengan melakukan Instagram Live. Kita berbagi informasi seputar promo dan program menarik, acara yang akan datang, mengajak audiens untuk berinteraksi tanya jawab dengan kita, serta menunjukkan behind-the-scene dari proses produksi Jummakids," jelas Winny.

Setelah mengunjungi Jummakids, tim beranjak menuju kawasan Setrasari Kulon untuk mengintip kesibukan para pegawai Matoa, sebuah brand asal Bandung yang menjual beragam jam kayu (wooden watch).

Kantor Matoa merupakan bekas guest house yang disulap menjadi tempat produksi, kantor, dan toko. Konsep gedung berbalut kayu kian cocok dengan karakter Matoa. 

Sejak awal berdiri di tahun 2013, Lucky Dana Aria, pemilik Matoa, sengaja memilih Instagram sebagai platform utama dalam memperkenalkan dan mempromosikan produknya.

Alasan utamanya adalah karena Lucky ingin memainkan visual dan tempat bercerita dari produk-produk Matoa.

"Bagi Matoa, Instagram merupakan salah satu wadah yang memberikan dampak kuat untuk menjangkau konsumen dan menunjukkan karakteristik brand kami, terutama melalui fitur-fitur yang tersedia, seperti Instagram Stories," ungkapnya.

Lucky pun menempatkan brand Matoa sebagai wujud seorang manusia, di mana Matoa akan mengedepankan konten dan konteks cerita yang ditampilkan.

Melalui fitur Feed dan Stories Instagram, Lucky menggunakan platform ini untuk menarik dan meningkatkan traffic ke website resmi Matoa sehingga dapat menarik penjualan.

Lucky menambahkan bahwa perjalanan Matoa bersama Instagram pun telah berhasil menembus pasar internasional, hingga Arab Saudi dan Timur Tengah.

Tak hanya itu, Lucky pun mengaku bahwa Matoa dapat tehubung dengan distributor ekspor berkat fitur hashtag yang digunakan dalam kontennya.

"Kiat sukses yang Matoa dapat bagikan adalah dengan menunjukkan karakteristik dan menampilkan ide-ide kreatif dalam membuat sebuah konten atau campaign. Hal inilah yang kami alami saat meluncurkan rangkaian produk terbaru kami, yaitu Rakai, di mana 200 unit produk baru yang kami luncurkan, habis terjual dalam kurun waktu 40 menit. Selain itu, berkat hashtag, Matoa juga berhasil menjangkau audiens dan distributor dari luar negeri," jelasnya. 

Putri Silalahi, Communication Manager Instagram Asia Pasifik mengatakan, Indonesia punya potensi bisnis besar. Instagram mencatat, dari 45 juta pemilik akun Instagram di Indonesia, 80 persen diantaranya mengikuti akun bisnis.

"Jadi peluangnya besar banget. Apalagi Indonesia memiliki komunitas Instagram terbesar di Asia Pasifik (data Juli 2017). Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah profil bisnis terbanyak, selain Amerika, Brazil, Rusia dan Inggris (data Maret 2017)," tutur Putri.

Perjalanan Instagram untuk mendengar cerita perjalanan pelaku bisnis di Indonesia tak akan berhenti di Bandung. Ia berencana akan mengunjungi sejumlah daerah yang punya potensi bisnis baik bersama Instagram.

"Rencananya dari Bandung kita akan ke Makassar, karena saya dengar potensi bisnis di sana juga cukup bagus," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com