Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2019, 14:47 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar pakar kesehatan merekomendasikan untuk menyeimbangkan olahraga kardio dan latihan kekuatan yang diiringi dengan asupan nutrisi yang baik, demi mengatur berat badan.

Rondel King, fisiolog olahraga dari Sports Performance Center NYU menjelaskan lebih jauh mengenai manfaat kardio untuk menurunkan berat badan.

Meskipun banyak orang masih menganggap kardio sangat efektif untuk membantu mencapai target penurunan berat badan, namun apakah itu sudah cukup? 

Olahraga kardiovaskular, seperti jalan kaki, renang, bersepeda, dan stair climbing, mampu mereduksi diabetes tipe 2, beberapa tipe kanker, patah tulang akibat osteoporosis, hingga depresi. 

Demikian hasil penelitian dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Internal Medicine.

Baca juga: Terlalu Sering Olahraga Kardio Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan

 

Mereka juga mengungkap, olahraga kardiovaskular mampu meningkatkan fungsi fisik, manajemen berat badan, fungai kognitif, dan meningkatkan kualitas hidup.

Secara umum, kardio sangat baik bagi tubuh. Namun, kardio mungkin bukanlah opsi terbaik untuk menurunkan berat badan.

"Terus menerus melakukan kardio panjang untuk menurunkan berat badan dapat menjadi kontraproduktif, karena bisa menjadi katabolik untuk keseluruhan sistem," kata Rondel.

Katabolik merupakan proses rusaknya jaringan otot.

Rondel menjelaskan, terlalu banyak kardio berpotensi meningkatkan hormon stres seperti kortisol, yang bersifat sangat katabolik, serta tidak memicu peningkatan pertumbuhan jaringan.

"Kardio bisa membantu menurunkan berat badan, tapi membuat massa otot kita hilang," kata dia.

Jadi, apa cara terbaik untuk membakar lemak?

Kamu tetap bisa melakukan kardio untuk membakar lemak, namun untuk mencegah hilangnya massa otot, Rondel merekomendasikan latihan interval intensitas tinggi (HIIT).

Sebab, HIIT dinilai bisa memberikan respons hormonal yang bisa memicu pertumbuhan otot dan lebih bersifat anabolik.

Anabolik adalah keadaan di mana tubuh mampu membangun jaringan, otot, kolagen, kartilase, dan hal alami lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com