Menurut Damayanti, untuk mencegah stunting yang terpenting adalah berat badan bayi tidak boleh turun.
Karenanya bayi perlu secara rutin dibawa ke Posyandu, Puskesmas, atau klinik, untuk ditimbang berat badan, diukur tinggi, serta lingkar kepalanya.
"Lalu nilainya dimasukkan ke dalam grafik dan akan terlihat bagaimana pertumbuhan anak. Apakah sesuai dengan usianya atau kurang," ujar Damayanti.
Jika ternyata di bawah grafik dan sudah termasuk stunting, harus segera dirujuk ke dokter spesialis anak.
Protein hewani
Pemberian gizi yang baik pada bayi dimulai dengan ASI eksklusif. Pada bayi yang sudah mendapat ASI tapi berat badannya tetap kurang, perlu dicari tahu penyebabnya dan bila perlu diberikan tambahan nutrisi berupa ASI donor yang aman atau susu formula yang sesuai Codex.
Makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi berusia 6 bulan perlu mengandung unsur karbohidrat, lemak, dan protein.
"Komposisi MPASI harus mirip dengan komposisi otak, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein hewani," katanya.
Jendela kesempatan untuk mencegah stunting terjadi sampai bayi berusia 2 tahun. Jika bayi diberikan asupan gizi yang cukup, diterapi dan distimulasi, ketertinggalannya bisa masih bisa dikejar.
"Kalau sudah lebih dari dua tahun, walau diterapi dan distimulasi, tingkat kecerdasannya tidak akan menyamai anak yang tidak stunting," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.