Saat itu, ia banyak memanfaatkan layanan jual-beli di situs Kaskus sebagai media penjualan.
“Untuk membangun kepercayaan di Kaskus lewat obrolan di Kaskus dan komentar-komentar para pembeli,” ungkap dia.
View this post on Instagram
Eksplor sepatu
Setelah berhasil menjual sepatu, Indra kembali mengeksplor dan berinovasi. Ia belajar banyak hal tentang kulit, pembuatan sepatu, dan lainnya.
“Saya lulusan bahasa Inggris, jadi memudahkan untuk belajar dari e-book atau buku luar negeri.”
Begitu ucap pria lulusan Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini.
Indra pun belajar teknis pembuatan sepatu. Jika ditanya apakah Indra bisa membuat sepatu, ia akan menjawab, "bisa, hanya saja tidak rapi".
“Saya suka sepatu dress shoe, karena terlihat simpel padahal rumit banyak detailnya."
"Misal sepatu oxford di sini ada detail kecil, yang mungkin di tempat lain terlewat,” ucap dia.
Begitu pun dalam sisi jahitan, sepatu dijahit tiga baris. Kemudian pengecatan dengan cara manual menggunakan tangan.
Baca juga: Pakai Bahan Kulit Kucel demi Sepatu Bot yang Gagah
Lalu, ide sayatan kecil pada hak sepatu, agar celana tidak menyangkut di sepatu saat berjalan.
“Saya banyak menggunakan kulit sapi nabati yang tidak melewati proses kimia. Jadi pengecatan menggunakan cara manual,” imbuh dia.
Selain dress shoe, Indra memproduksi beberapa jenis sepatu bot. Ia terinspirasi dari sepatu work boots Amerika.
Pasar internasional
Untuk menembus banyak kalangan, Indra membuat beberapa jenis sepatu dengan range harga Rp 600.000-Rp 2,5 juta.