KOMPAS.com – Tangguh Alexander terkulai lemas. Ia kaget dan syok saat mengetahui kamera Nikon kesayangannya hilang dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Bandung.
“Seumur hidup, baru kali itu saya kehilangan barang. Barang kesayangan pula,” ujar Tangguh menceritakan pengalamannya di tahun 2010 silam, Selasa (16/4/2019) lalu.
Saat itu, sebagai mahasiswa yang duduk di tingkat dua Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Nasional (Itenas), bukan hal mudah baginya untuk membeli kembali kamera.
Setelah berpikir keras, ia memutuskan untuk bergabung dengan temannya yang membuat sepatu custom.
Ia bertugas sebagai reseller yang memaksimalkan forum Kaskus dan Facebook untuk berjualan.
Namun, sebelum dilepas ke pembeli, ia membubuhkan merk Junkard miliknya. Junkard diambil dari dua suku kata.
Baca juga: Bingung Saat Lulus Kuliah, Hendry Kini Bawa Clothing-nya Mendunia
Junk dari panggilan dirinya, Ujang. Ard plesetan dari art. Dalam tipografi, huruf t di akhir sedikit mati, jadi diganti dengan huruf d.
“Saya nyaris ga ngeluarin modal, tapi untungnya menjanjikan. Dalam tiga bulan, saya berhasil menghasilkan Rp 5 juta, cukup untuk beli kamera,” kata pemuda yang kini berusia 28 tahun itu.
Namun nyatanya, dia batal membeli kamera. Ia memutuskan untuk fokus di bisnis sepatu dan menggunakan uang Rp 5 juta tersebut sebagai modal.
“Saat itu masih maklun, yang penting orang tahu dulu,” ungkap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.